"Ya, ada warga melaporkan penemuan tas mencurigakan di fly over dekat Stasiun Tebet," kata Kepala Kepolisian Sektor Metro Tebet Komisaris Polisi Suyatno, Kamis.
Laporan warga saat itu juga ditindaklanjuti Suyatno dengan mengirimkan petugas kepolisian ke lokasi yang dimaksud warga. Demi meyakini kebenaran laporan tersebut, tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brigade Mobil Kepolisian Daerah Metro Jaya di telepon.
"Nggak lama kemudian tim Jihandak tiba di lokasi dan langsung mengamankan tas jinjing mencurigakan tersebut," tutur Suyatno.
Benda mencurigakan tersebut selanjutnya dibawa tim Jihandak Bromob Polda Metro Jaya ke markas Petamburan, untuk diteliti.
Dijelaskan Suyatno, tas jinjing tersebut berwarna biru corak merah. Ukurannya, lebar 50 centimeter, dan tinggi 15 centimeter.
"Tas jinjing itu disebut mencurigakan karena ada kabelnya," tambah Suyatno.
Karyawan rumah makan bebek sebagai orang yang pertama kali curiga atas keberadaan tersebut mengatakan, tas tersebut dikatakan mencurigakan karena warnanya sangat mencolok.
Selain itu, tas tersebut sudah ada di dekat pot bunga yang tersusun rapi di atas fly over Tebet --tepatnya ruas Kampung Melayu menuju Tanahabang, sejak pagi hari.
"Saat saya mau masuk kerja tas tersebut sudah ada di sana, karena berapa jam kemudian tas tersebut masih ada di sana dan tidak ada yang menyentuhnya maka berapa warga saya ajak untuk melihat tas tersebut," ungkap saksi yang tidak mau disebutkan namanya.
Melihat ada kabel menjuntai keluar dari tas tersebut --kecurigaan warga semakin tertambah dan penemuan tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polpos Tebet. Saat penemuan dilaporkan ke polisi, kondisi jalan ramai lancar. Kepadatan baru terjadi saat tim Jihandak Brimob Polda Metro Jaya datang ke lokasi untuk mengambil tas mencurigakan tersebut.
"Jalan dari ruas kampung Melayu - Tanah Abang menjadi macet, karena banyak warga yang berkerumun untuk melihat tas mencurigakan tersebut," kata Yudi, karyawan swasta lain yang juga berkantor di kawasan Stasiun Tebet.
(ANT)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
