Mekah (ANTARA News) - Jamaah haji yang menggunakan pesawat diingatkan untuk tidak membawa benda-benda tajam seperti peniti, silet dan gunting di kabin, karena hal itu bisa menghambat jadwal penerbangan.

"Barang-barang bawaan jamaah haji Indonesia bisa menghambat proses keberangkatan pesawat terbang, terutama pada saat pemulangan jamah haji dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah," kata General Manajer Saudi Arabia dan Middle East Garuda di Jeddah Fikdanel Thaufik kepada wartawan di Jedah, Kamis.

Pihaknya, kata Fikdanel Thaufik, terus menyosialisasikan tentang hal itu kepada jamaah haji Indonesia , dengan membuat selebaran dan "backdrop" yang ditempatkan di perumahan-perumahan haji di Arab Saudi.

Agar pelaksanaan pemeriksaan keamanan oleh petugas Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah berjalan lancar, maka petugas Garuda di bandara tersebut akan memeriksa para jamaah haji Indonesia.

"Sebab di sini beda dengan di Indonesia. Kalau saat jamaah haji itu melalui detektor logam masih bunyi, maka jamaah itu harus kembali dan menjalani pemeriksaan ulang hingga benar-benar tidak bunyi. Ini yang akan menghambat proses penerbangan," kata Fikdanel.

Dia berharap para jamaah haji Indonesia memahami dan menaati ketentuan itu agar proses keimigrasian dan keamanan di Bandara berjalan lancar.

"Bisa dibayangkan jika satu jamaah memerlukan pemeriksaan tambahan lima menit, maka pemeriksaan sekuriti akan berlangsung lama. Ini yang berpotensi menghambat proses penerbangan," ujarnya.

Tahun ini Garuda menerbangkan 14 pesawat sewaan untuk melayani jamaah calon haji dan jamaah haji Indonesia.

Sesuai dengan kontrak antara Kemenag dengan pihak Garuda, pada tahun ini Garuda melakukan penerbangan sebanyak 300 kloter yang mengangkut 113.711 orang jamaah.

Mereka mengikuti penerbangan fase pertama yaitu keberangkatan dan fase kedua yakni pemulangan.

Menurut Fikdanel, pelaksanaan perjalanan jamaah calon haji 1432 H/2011 lebih baik dibandingkan tahun lalu. Ia berharap agar kelebihbaikan itu akan terus terwujud hingga pelaksanaan ibadah haji selesai.

Fikdanel mengakui "persoalan" biasanya terjadi pada fase kedua yakni saat pemulangan jamaah karena hampir semua jamaah dari bebagai negara sama-sama ingin cepat-cepat pulang.

Karena itu, pihaknya berharap agar jamaah haji Indonesia mengikuti ketentuan-ketentuan agar proses penerbangan berlangsung lancar.

"Setiap jamaah hanya diperbolehkan membawa barang satu koli di bagasi maksimal 32 kilogram, sedangkan di kabin hanya satu tas tentengan," katanya.
(A025/A011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011