Padang (ANTARA News)- Menteri Agama Suryadharma Ali meminta seluruh jamaah haji Indonesia mewaspadai berbagai aksi kejahatan saat berada di Tanah Suci.

"Jamaah haji harus selalu waspada, apalagi jumlah aparat keamanan di sana relatif terbatas untuk mengawasi semua aktivitas," kata Menag saat berkunjung ke asrama haji Tabing, Padang, Jumat.

Menurut dia, pelaku kejahatan terhadap jamaah pada musim haji di Arab Saudi ada yang orang Indonesia, dan mereka menggunakan modus berpura-pura menawarkan bantuan.

"Karena menggunakan bahasa yang sama, ada di antara jamaah percaya mereka memang menawarkan bantuan, meski sebenarnya ingin berbuat jahat," kata Menag.

Ia mengatakan, para pelaku kejahatan tersebut memahami jumlah aparat kemanan terbatas, sementara jamaah datang dari latar belakang beragam.

"Misalnya, ada jamaah haji dari kampung yang belum pernah ke ibu kota tetapi langsung berangkat haji," ujarnya.

Menurut menteri, ketika sampai di Arab Saudi seperti orang kebingungan, dan begitu ada orang yang menggunakan bahasa sama menawarkan bantuan, langsung diterima, padahal orang tersebut ingin berbuat jahat.

Menag juga meminta panitia penyelenggara ibadah haji menyosialisasikan hal ini di setiap embarkasi agar tidak ada lagi jamaah yang menjadi korban kejahatan.

Selain itu, kata dia, Pemerintah Indonesia juga telah melakukan koordinasi dengan pihak keamanan Arab Saudi untuk mengantisipasi tindak kejahatan terhadap jamaah.

Salah seorang jamaah haji asal Indonesia pada 4 Oktober 2011 dilaporkan menjadi korban perampokan di Masjid Nabawi oleh tiga orang tidak dikenal namun dapat berbahasa Indonesia.
(T.KR-IWY/E005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011