Jakarta (ANTARA News) - Polisi sekarang sudah mengamankan dua orang terkait peledakan di Anjungan Tunai Mandiri BRI Jalan Affandi, Gejayan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Jumat (7/10) pukul 02.00 WIB.

"Peledakan di Sleman bukan bom dan kita sudah tangkap satu orang lagi jadi dua yakni RR yang berperan menyebarkan pamflet atau selebaran dan kemudian BA perannya sebagai pengawas," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Sabtu.

Selain itu, polisi juga masih mengejar satu lagi orang berinisial K, karena masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan cirinya tangannya terbakar saat melakukan aksi, ujarnya.

"Tentu dari hasil pemeriksaan ini adalah kelompok Narkom Punk, yang menggunakan selebarannya ini karena mereka anti kapitalis. Mereka jelas melakukan dengan barang bukti ada serpihan kaca," kata Anton.

Tim dari Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) sudah mendalami apakah ini bom molotov atau karena korsleting dari hubungan arus pendek karena kaca di ruang ATM pecah dan terbakar tetapi mesinnya masih utuh, uangnya masih utuh, tapi plafonnya terbakar.

"Para saksi melihat beberapa orang melarikan diri kemudian tasnya tertinggal. Dari tas yang tertinggal itulah kita dapatkan penelitian, penyelidikan, pengembangan," kata Anton.

Ada tiga orang saksi yang sedang dimintai keterangan di Polsek Depok Barat Sleman dengan inisial DH, FH dan TC.

Lokasi tempat kejadian sudah diamankan polisi, mesin ATM Milik BRI di Jl Gejayan dekat Mini Market Vikita Sleman masih dalam keadaan utuh, uangnya masih tersimpan dengan baik dalam mesin ATM.

Polisi di tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan bensin.

Saksi mata juga mengatakan saat kejadian arus lalu lintas sekitar Jalan Affandi masih ramai. Meski banyak toko sudah tutup, beberapa toko swalayan 24 jam masih buka.

Beberapa barang bukti yang mencurigakan seperti tas dan selebaran di depan ATM saat ini sudah diamankan aparat kepolisian.

Selebaran itu bertuliskan "Negara Korporasi, Polisi-Militer adalah Teroris Sebenarnya. Pemberontakan Sosial Akan Terus Berlanjut Karena Mentari Masih Bersinar".

(S035/D009)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011