KPH Yudanegara, saya nikahkan kamu dengan putri saya GKR Bendara"
Yogyakarta (ANTARA News) - Mempelai putra Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara resmi menjadi suami Gusti Kanjeng Ratu Bendara, setelah melaksanakan ijab kabul atau akad nikah di Masjid Panepen Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Selasa.

Ijab qabul dipimpin Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku wali nikah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara.

Dalam ritual itu, Sultan menikahkan putri bungsunya GKR Bendara dengan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara.

"KPH Yudanegara, saya nikahkan kamu dengan putri saya GKR Bendara," kata Sultan dalam Bahasa Jawa.

"Saya terima nikahnya GKR Bendara dengan mas kawin Al Quran, seperangkat alat shalat, dan perhiasan," ucap KPH Yudanegara juga dalam Bahasa Jawa.

Meskipun berasal dari Lampung dan tidak terbiasa berbahasa Jawa, Yudanegara lancar mengucapkan ijab kabul.

Prosesi ijab kabul di Masjid Panepen disaksikan abdi dalem kaji, penghulu keraton, petugas dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kraton, dan keluarga keraton. GKR Bendara tidak dihadirkan dalam prosesi tersebut.

Dalam prosesi itu Sultan hadir lebih dulu di dalam masjid yang keempat pilar berwarna hijaunya dihias dengan untaian bunga. Sultan duduk lesehan di atas karpet hijau yang ditaburi bunga melati.

Sultan yang mengenakan busana surjan bermotif bunga duduk di depan meja kecil yang dihias untaian bunga.

Sultan kemudian memerintahkan GBPH Prabukusumo dan GBPH Cakraningrat untuk memanggil Kanjeng Raden Pengulu (KRP) Dipodiningrat dan GBPH Hadiwinoto beserta rombongan pengantin pria untuk hadir di masjid. KPH Yudanegara hadir mengenakan busana atela putih.

Selanjutnya, Sultan memberikan perintah kepada KRP Dipodiningrat untuk memulai rangkaian acara ijab qabul dengan khutbah nikah dan doa. Prosesi dilanjutkan dengan pengucapan ijab qabul.

Usai pengucapan ijab qabul doa nikah dan diteruskan penandatanganan akta nikah oleh pengantin pria dan para saksi yang dilakukan oleh petugas KUA Kecamatan Kraton.

Setelah semua rangkaian prosesi selesai, Sultan memerintahkan KGPH Hadiwinoto untuk mendampingi rombongan pengantin pria kembali ke Kasatriyan.

Menurut Koordinator Penyelenggara Prosesi Pernikahan GKR Bendara-KPH Yudanegara, KRT Yudahadiningrat, dengan selesainya ijab qabul itu maka GKR Bendara dan KPH Yudanegara telah resmi menjadi suami istri.

Setelah ijab qabul, prosesi pernikahan GKR Bendara dengan KPH Yudanegara akan dilanjutkan dengan ritual "panggih" pengantin di Bangsal Kencana.
B015*H010/C004

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011