Kathmandu (ANTARA News) - Tim-tim penyelamat di Nepal memeriksa reruntuhan sebuah pesawat militer yang jatuh di daerah yang terpencil menemukan empat mayat dan dua lainnya diduga tewas, kata polisi, Rabu.

Pesawat Islander buatan Britten-Norman sedang dalam perjalanan pulang ke Kathmandu dari satu misi penyelamatan dekat perbatasan India Selasa petang ketika kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara akibat cuaca buruk, demikian AFP melaporkan.

Empat mayat yang "sangat hancur" ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat itu di desa Dhorpatan, lima hari perjalanan dari kota Pokhara, kata perwira senior polisi Uma Prasad Chaturbedi.

"Satu mayat terbakar diidentifikasi sebagai pria. Mayat-mayat itu terpencar dalam 50 sampai 60 meter dari lokasi jatuhnya pesawat. Kendatipun tim itu tidak menemukan dua orang lainnya, peluang mereka untuk hidup tidak ada," tambahnya.

Para saksi mata melaporkan mereka mendengar suara ledakan sebelum melihat pesawat itu jatuh di hutan lebat di sisi satu bukit dan terbakar. Puing-puing psawat itu ditemukan 100 meter dari lokasi kejadian.

Chaturbedi mengatakan kabut,salju dan cuaca yang sangat dingin menghambat usaha-usaha pertolongan.

"Satu helikopter militer, dikirim untuk mengangkut mayat-mayat itu tidak dapat mendarat. Tempat itu sangat terpencil dan diselimuti kabut tebal," katanya.

Militer kehilangan kontak dengan pesawat itu pada pukul 07:05 waktu setempat (20:20 WIB) Selasa setelah tinggal landas dari kota Nepalgunj di Nepal barat daya.

Penduduk lokal mengatakan mereka melihat pesawat itu menurun akibat gelap tanpa ada cahaya, kata surat kabar Kathmandu Post.

"Ada satu ledakan keras dan ada kebakaran di bukit itu," kata saksi mata Lal Kumari Thapa kepada koran itu.

Para penumpang pesawat itu termasuk seorang dokter, seorang asisten dokter, seorang pasien ,abangnya dan dua pilot militer.

Mayat-mauat itu diperkirakan akan diterbangkan ke Kathmandu Rabu petang.

Nepal tidak memiliki angkatan udara, tetapi menerbangkan beberapa pesawat milik Angkatan Darat Nepal, yang juga dikenal sebagai Sayap Udara Angkatan Darat Nepal.

Pesawat Islander itu, biasanya digunakan untuk misi pengintaian,disumbangkan oleh Inggris kepada Nepal dalam pemberontakan Maois tahun 2005.

Kecelakaan-kecelakaan penerbangan relatif biasa di negara Himalaya yang tidak memiliki pelabuhan laut itu,yang hanya memiliki jalan darat yang terbatas, dengan banyak masyarakat di daerah pegunungan dan bukit dapat menempuhnya hanya dengan berjalan kaki atau pesawat.

(Uu.H-RN/B002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011