Menurut Abubakar, mau tidak mau harus diakui selama ini kesenian dan budaya asli Indonesia sudah kalah saing dengan kebudayaan modern lainnya asal barat yang datang secara bertubi-tubi. Sehingga tidak heran apabila, generasi muda saat ini banyak yang tidak lagi mengenal akar budayanya.
"Dengan pasanggiri diharapkan masyarakat membiasakan diri mencintai kebudayaan Sunda sebagai tuan rumah di negeri sendiri serta untuk memotivasi generasi muda agar lebih mencintai budaya tradisional. Mengingat antusiasme mereka yang semakin minim dan lebih mencintai budaya luar," ujar Abubakar.
Dia menyatakan hal itu ketika membuka kegiatan Pasanggiri Degung 2011 dalam rangka Meningkatkan Kecintaan Terhadap Budaya Tradisonal, di Kecamatan Cisarua, Minggu.
Dengan demikian, budaya dan kesenian tradisi, khususnya kesenian sunda bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri dan dilestarikan, terutama kesenian degung yang merupakan hasil kreatifitas asli masyarakat sunda.
Lebih jauh lagi Abubakar berharap agar pagelaran kesenian dan budaya tradisional bisa ditampilkan dalam setiap kegiatan, baik yang bersifat kepemerintahan maupun kemasyarakatan. Dengan demikian keberadaannya tidak akan kalah oleh datangnya kesenian asing yang cenderung bersifat instan dan justru merusak tatanan hidup masyarakat.
"Pasanggiri degung yang dilaksanakan untuk pertama kalinya ini juga merupakan salah satu implementasi dari Visi Kabupaten Bandung Barat Cermat. Jadi, para pelaku kesenian tradisional diharapkan bisa lebih terpacu untuk lebih mencintai dan melestarikan serta menumbuh kembangkan budayanya sendiri," ujarnya.
Untuk lebih memasyarakatkan budaya tradisional, terutama kebudayaan dan kesenian sunda, dirinya meminta agar pembinaan kepada generasi muda dapat dilakukan sedini mungkin, sehingga bisa lebih mempererat tali persaudaraan masyarakat dan bisa terhindar dari perpecahan akibat provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. (ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011