Jakarta (ANTARA) - Negara-negara ASEAN sepakat memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi untuk mendorong stabilitas dan integrasi keuangan ASEAN dalam 8th Joint Meeting of the ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM).

"Negara-negara ASEAN juga menegaskan komitmen memperkuat kerja sama dalam rangka memitigasi risiko dan tantangan perekonomian pascapandemi COVID-19, perubahan iklim, disrupsi digital, dan tensi geopolitik," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangan resmi terkait AFMGM, Senin.

Perwakilan negara ASEAN yang hadir menyepakati beberapa upaya prioritas dalam mendorong stabilitas dan integrasi keuangan ASEAN, antara lain mendorong proses integrasi lebih lanjut sektor jasa keuangan kawasan, termasuk melalui proses upgrading Annex Jasa Keuangan dalam perundingan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).

Negara-negara ASEAN juga menyambut baik penyelesaian studi mengenai ASEAN Member States (AMS) “Financial Landscape Toward Furthering ASEAN Banking Integration in the Digital Era", penyelenggaraan inisiatif Cross-Border QR Code Payment Linkages dan penerbitan ASEAN Taxonomy version 1.

Inisiatif bank sentral ASEAN untuk memperkuat agenda keuangan berkelanjutan melalui pembentukan dua workstream di bawah Senior Level Committee Task Force (SLC-TF), juga didukung.

Baca juga: Gubernur dan menkeu se-ASEAN tegaskan komitmen integrasi keuangan

"Negara-negara ASEAN juga akan melanjutkan komitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui peningkatan akses, penggunaan, dan kualitas jasa keuangan di kawasan," imbuh Erwin.

Dalam pertemuan AFMGM, para wakil negara turut mengapresiasi pencapaian rata-rata tingkat eksklusi keuangan di ASEAN yang telah melampaui target serta menyambut baik penerbitan "Policy Note on Digital Financial Literacy" dan “Measuring Progress 2021: Financial Inclusion in Selected ASEAN countries" yang mendukung langkah peningkatan inklusi keuangan secara keseluruhan.

"Penyelesaian Policy Note on Capital Account Safeguard Measures Recent Experiences dan penyampaiannya ke International Monetary Fund guna memperkaya khazanah diskusi Integrated Policy Framework dari sudut pandang negara anggota ASEAN, juga diapresiasi," katanya.

Adaptasi dalam pertemuan ini, juga diperoleh pandangan dari beberapa lembaga internasional yaitu International Monetary Fund (IMF), World Bank (WB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), Asian Development Bank (ADB), dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), serta dari beberapa organisasi dunia usaha, yaitu ASEAN Business Advisory Council, EU-ASEAN Business Council, dan US-ASEAN Business Council.

Baca juga: BI dan tiga bank sentral ASEAN kerja sama transaksi mata uang lokal
Baca juga: BI: QR lintas batas dukung integrasi keuangan di kawasan ASEAN


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022