Jakarta (ANTARA) - Produk makanan dan minuman Indonesia mencatat potensi transaksi lebih dari sembilan juta dolar AS atau sekitar Rp129 miliar pada Pameran Alimentaria 2022 yang dilaksanakan pada 4-7 April 2022 di Fira Barcelona Gran Via, Barcelona, Spanyol.

"Produk dengan permintaan tertinggi yaitu teh, virgin coconut oil, dan gula kelapa," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.

Partisipasi Indonesia di pameran dagang internasional terbesar di Spanyol untuk produk makanan dan minuman tersebut difasilitasi Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan KBRI Madrid dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Barcelona.

Paviliun Indonesia berada di kawasan Paviliun Internasional dan menempati lahan seluas 99 meter persegi.

Paviliun Indonesia dibuka secara resmi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Spanyol Muhammad Najib, didampingi Atase Perdagangan Madrid Novita Sari, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Madrid Bayu Hari Saktiawan, Kepala ITPC Barcelona Freddy Josep Pelawi, dan Wakil Kepala ITPC Barcelona Ratih Supriyati.

Paviliun Indonesia membawa produk rempah-rempah berindikasi geografis hasil kurasi bersama Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Arise+ Indonesia, dan Goorita.

Ada 18 perusahaan Indonesia yang turut serta, yaitu Mayora Group, Orang Tua Group, PT Maesindo Indonesia (pengemasan makanan), PT Indo Ekspor Nusantara (vanili dan rempah-rempah), PT Mandiri Sejahtera Alami (virgin coconut oil), PT Siger Jaya Abadi (makanan kaleng), PT Hugo Inovasi (gula kelapa), PT Sari Mas Permai (minyak kelapa), PT Niramas Permai (Inaco), PT Duta Serpack Inti (Teh 2Tang), dan PT Yang Karya Abadi (permen jahe).

Kemudian, Unit Industri Hilir Teh PT Perkebunan Nusantara VIII (Teh Walini), CV Plato Geosains (Herbaliver), Kalbe International (air kelapa kemasan), Gandum Mas Kencana (cokelat Chollata), PT Nusa Agro Indonesia (gula kelapa), CV Singga Mas Nusantara (biji kopi bali), dan Indofood Sukses Makmur.

Dubes Muhammad Najib berharap pada Alimentaria 2024 mendatang akan semakin banyak pelaku usaha Indonesia yang ikut serta dan semakin beragam produk-produk makanan dan minuman potensial Indonesia yang ditampilkan di Paviliun Indonesia.

"Melalui Alimentaria 2024 mendatang, Indonesia dapat terus mempromosikan produk-produk makanan dan minuman unggulan sehingga dapat terus menjaga momentum ekspor ke Spanyol," imbuhnya.

Dalam Pameran Alimentaria 2022, Atase Perdagangan Madrid dan ITPC Barcelona mendorong ikut sertanya rempah-rempah asal Indonesia yang telah terdaftar sebagai indikasi geografis.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung program Spice Up the World, dengan memperkenalkan bumbu dan rempah khas Indonesia, yang telah dicanangkan Pemerintah Indonesia.

Sudah saatnya produk Indonesia berindikasi geografis dipromosikan dengan lebih gencar karena akan memberikan keuntungan nyata bagi petani, menciptakan kompetisi yang adil, melindungi hak kekayaan intelektual yang ada, serta meningkatkan kesadaran bagi konsumen di Uni Eropa terhadap nilai produk Indonesia yang berindikasi geografis.

"Hingga saat ini, baru Kopi Arabika Gayo yang telah terdaftar sebagai produk dengan indikasi geografis di wilayah Uni Eropa dan garam bali amed sebagai produk dengan rantai pasok (supply chain) yang identik dengan origin," kata Didi.

Pada pameran tersebut, Paviliun Indonesia juga menampilkan koki selebritas Indonesia yaitu Bara Patiradjawane.

Ia menunjukkan keahliannya memasak makanan khas Indonesia dan makanan khas Eropa menggunakan bumbu dan rempah-rempah Indonesia berindikasi geografis. Para pengunjung pun dapat mencicipi hasil masakannya.

Baca juga: Inovasi kunci produsen mamin bertahan di tengah pandemi
Baca juga: Pemerintah dorong investasi industri makanan minuman libatkan UMKM
Baca juga: Kemenperinupayakan IKM mamin adopsi teknologi sesuai Industri 4.0


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022