New York (ANTARA News) - Kesepakatan utang Uni Eropa mengirim harga minyak naik pada Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) paralel dengan euro, juga membantu pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan di konsumen minyak utama Amerika Serikat.

Kontrak minyak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, melonjak 3,76 dolar AS menjadi 93,96 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember naik 3,02 dolar AS menjadi 111,93 dolar AS.

Para pemimpin Eropa datang untuk menyelamatkan euro pada Kamis dengan kesepakatan tentang dana talangan (bailout) satu triliun euro untuk wilayah tersebut dan untuk bank-bank untuk berbagi rasa sakit dari krisis utang Yunani, lapor AFP.

Itu mengirim mata uang tunggal Eropa terbang di atas 1,42 dolar untuk pertama kalinya dalam delapan minggu.

Sebuah euro yang lebih kuat biasanya mmeicu harga minyak, yang didenominasi dalam mata uang dolar, lebih tinggi.

Sementara itu perkiraan resmi pertama pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga datang pada 2,5 persen, memadamkan kekhawatiran resesi ganda (double-dip) di ekonomi terbesar dunia.

"Sepertinya terlihat pasar suka lumayan banyak apa yang pemerintah Eropa katakan," kata Bart Melek, seorang spesialis komoditas di TD Securities.

"Kami telah mengambil kemungkinan untuk saat ini bahwa kita akan memiliki resesi besar global, sekarang kita akan memiliki pertumbuhan potensial," katanya.

"Perjanjian tersebut ... menyebar tanda-tanda menggembirakan di dalam pasar, memberikan momentum kenaikan yang kuat untuk euro terhadap dolar dan mendorong harga minyak mentah lebih tinggi," kata analis minyak Sucden, Myrto Sokou.

"Tampaknya pasar menemukan beberapa bantuan setelah semua ketidakpastian dan kondisi perdagangan gelisah dalam beberapa minggu terakhir," katanya kepada AFP.  (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011