Manado (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara meminta Pertamina memerpanjang subsidi minyak tanah hingga tahun depan.

"Dilihat dululah. Apalagi kebutuhan minyak tanah menjelang hari raya natal dan tahun baru akan melonjak. Mohon dilihat lagi," kata Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Djouhari Kansil di Manado, Jumat.

Sambil menunda penarikan subsidi mintak tanah dan memaksimalkan penggunaan tabung gas elpiji, ujar Kansil, waktu tersebut bisa dimanfaatkan Pertamina untuk sosialisasi konversi minyak tanah ke tabung gas.

"Disosialisasikanlah dengan sebaik-baiknya sampai ke pelosok-pelosok sehingga warga bisa memahami pola konversi minyak tanah ke gas. Namun yang paling penting adalah memerhatikan kebutuhan masyarakat menjelang hari raya," kata Kansil.

Karena itu Kansil mengatakan, pemerintah provinsi akan mengutus Kepala Biro Ekonomi Adri Manengkey melakukan komunikasi dengan Pertamina agar bisa memerpanjang subsidi minyak tanah hingga pelaksanaan hari raya usai.

"Itu maksud saya tadi. Di jeda waktu itu ada sosialisasi. Apalagi masih ada masyarakat yang belum memahami konversi minyak tanah ke gas," ujar Kansil.

Sementara itu dari hasil pantauan, sejumlah pangkalan minyak tanah yang ada di Kota Tomohon langsung diserbu warga setelah didrop kendaraan pertamina. Warga belakangan ini mulai kesulitan mendapatkan minyak tanah karena secara perlahan Pertamina mulai mengurangi kuota.

Antrian galon cukup panjang sampai puluhan meter. Setiap kepala keluarga hanya dibatasi mendapatkan 10 liter dengan harga Rp3.050 per liternya.

"Terus terang dengan 10 liter setiap dua pekan sangat-sangat sedikit. Apalagi kami masih khawatir bila harus menggunakan tabung gas yang diberikan Pertamina. Memang butuh sosialisasi terus-menerus," kata Nellr Roos, warga Kelurahan Kinilow I, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon.

Sementara itu ditambahkan warga lainnya, Agustin Junike Pertamina hendaknya memerpanjang subsidi minyak tanah dan menunda penarikan menjelang hari raya. Bila kuota subsidi ditarik atau dikurangi warga akan kesulitan minyak tanah.

"Mudah-mudahan Pertamina bisa memerpanjang masa penarikan subsidi minyak tanah hingga tahun depan. Jangan dulu bulan Desember karena ibu-ibu rumah tangga sangat membutuhkan minyak tanah menjelang hari raya Natal," katanya. (ANT-305/M019)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011