Kairo (ANTARA News) - Pemulangan ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah dari Arab Saudi disusupi belasan warga asing yang postur tubuh mereka mirip orang Indonesia.

Tercatat 14 warga asing sempat menyusup ke dalam rombongan warga negara Indonesia (WNI) bermasalah yang akan dipulangkan ke Indonesia, kata siaran pers KJRI Jeddah yang diterima ANTARA Kairo, Sabtu petang (29/10).

KJRI dalam proses pemulangan tersebut meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya penyusupan warga asing, katanya.

WNI bermasalah, katanya, diharuskan menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) agar Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) tidak jatuh ke tangan warga negara lain yang menyusup ke dalam kumpulan WNI karena kemiripan perawakan.

Sementara itu, para WNI bermasalah yang telah menjalani proses investigasi dan sidik jari dan dinyatakan bersih dari tindak kriminal, akan dipulangkan lebih awal, sedangkan mereka yang tersangkut kasus hukum, tidak akan diberangkatkan hingga kasusnya dinyatakan tuntas, katanya.

Konsul Jenderal RI Jeddah, Zakaria Anshar, di sela kesibukannya sebagai Koordinator Harian Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) 1432 Hijriyah, terus memantau dan mengikuti dari waktu ke waktu semua proses persiapan pemulangan WNI bermasalah tahap akhir yang direncanakan berlangsung dua hari --Ahad dan Senin (30-31/10).

"Semua kelengkapan dokumen harus diteliti dengan cermat agar proses pemulangan berjalan sesuai rencana mengingat tenggang waktu keberangkatan antar-penerbangan dengan jadwal berikutnya cukup mepet," kata Zakaria.

Kepala Bidang Imigrasi KJRI Jeddah, Tubagus Gandarsa, menjelaskan, umumnya TKI bermasalah itu tidak mempunyai dokumen perjalanan dan untuk memperoleh izin keluar (exit only) dari Arab Saudi tidak gampang.

Untuk memastikan kelancaran pemulangan massal itu, tim petugas dibagi ke dalam empat titik kegiatan, yaitu di KJRI Jeddah, Madinatul Hujjaj --yang dijadikan penampungan sementara, tarhil (penjara imigrasi Arab Saudi), dan terminal Barat Bandara King Abdulaziz Jeddah --yang biasa digunakan sebagai terminal deportasi warga negara asing.

Sedianya, pemulangan massal TKI bermasalah yang berjumlah sekitar 1.500 orang tersebut dilakukan 10 kloter haji dari Jeddah, namun dikurangi hanya menjadi lima kloter saja.

Pengurangan kloter itu dilakukan karena sebagian WNI bermasalah telah dipulangkan atas biaya pemerintah Arab Saudi sesuai dengan kesepakatan KJRI Jeddah dan pihak Arab Saudi, katanya.

Pesawat pertama yang mengangkut TKI bermasalah itu dijadwalkan berangkat pada Ahad (30/10) petang waktu Arab Saudi dan dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (31/10) pukul 05:45 WIB.

Adapun empat kloter lain direncanakan diberangkatkan hari Senin (31/10). (M043/C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011