Kami memproyeksikan akan terjadi lonjakan penggunaan mesin ATM, mesin debit, digital banking maupun QRIS di masyarakat. Hal ini terlihat dari data potensi pergerakan masyarakat yang akan melakukan mudik lebaran hingga lebih dari 80 juta orang
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan switching nasional PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) menghadapi puncak libur Idul Fitri 1443 H/2022 mempersiapkan posko 24 jam untuk melayani kebutuhan anggota dalam mengantisipasi lonjakan layanan transaksi keuangan.

Posko Jalin Ramadan Idulfitri (RaFi) 1443 bakal digelar selama 20 hari terhitung 18 April–7 Mei 2022 dengan mengusung tema JALIN SEMARAK (SEMAngat Raih Kualitas) agar layanan yang diberikan kepada anggota selalu optimal selama masa mudik lebaran berlangsung.

"Kami memproyeksikan akan terjadi lonjakan penggunaan mesin ATM, mesin debit, digital banking maupun QRIS di masyarakat. Hal ini terlihat dari data potensi pergerakan masyarakat yang akan melakukan mudik lebaran hingga lebih dari 80 juta orang," kata Wakil Direktur Utama sekaligus Chief Operation Officer Jalin Eddy Sofryano dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Bank Indonesia (BI) menyampaikan, sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H, BI menyediakan uang tunai sebesar Rp175,26 triliun atau naik 13,42 persen dari tahun sebelumnya. Langkah tersebut dilakukan seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut.

Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri diperkirakan meningkatkan aktivitas ekonomi dan pembayaran sehingga membutuhkan peningkatan layanan sistem pembayaran tunai dan non tunai.

“Kita semua memahami selama dua tahun belakangan ini masyarakat menahan diri agar taat terhadap anjuran dari pemerintah dalam menekan laju penyebaran virus COVID-19. Di tahun ini, Pemerintah melonggarkan masyarakat agar bisa melakukan perjalanan mudik dengan syarat protokol kesehatan ketat serta vaksin lengkap dan tentunya hal tersebut akan berdampak terhadap penggunaan transaksi keuangan berbasis konvensional maupun digital” kata Eddy.

Kebutuhan tersebut mendorong Jalin sebagai Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) untuk mengambil langkah strategis dalam mempersiapkan sistem infrastruktur pengelolaan jaringan LINK baik yang dilakukan melalui mesin ATM, mesin debit, digital banking maupun QRIS.

Tahun ini, Jalin berkomitmen untuk menjaga operasional perfomansi sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang disepakati serta didukung oleh strategi menjaga threshold minimum procedure jika terjadi problem dengan lebih ketat, meningkatkan respon notifikasi alert dan memaksimalkan platform JSEECA (Jalin Site & Endpoint Controller Apps) untuk menjaga performansi managed service ATM kelolaan Jalin dan member secara real time.

Kebutuhan masyarakat yang meningkat selama masa RaFi 1443 H ini utamanya dalam penggunaan transaksi digital akan sangat berdampak pada layanan operasional yang diberikan oleh Jalin sebagai PIP.

Jalin bersama 35 anggota dari sektor perbankan dan fintech akan memberikan layanan yang semakin berarti kepada masyarakat dalam menghadapi lonjakan transaksi yang dimulai pada saat pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) sampai dengan puncak arus mudik dan balik 2022.

Baca juga: Artajasa siap hadapi lonjakan transaksi ATM Bersama

Baca juga: Perlukah THR tahun ini dipakai untuk belanja lebaran?

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022