Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Aktivis Mahasiswa (HAMAS) Universitas Nasional melakukan aksi tanda tangan dan cap jempol darah di kawasan Blok M, Jakarta, Minggu untuk menolak rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). "Kami tidak akan lelah untuk terus memperjuangkan nasib rakyat yang terus menerus terbebani karena kebijakan pemerintah," ujar koordinator aksi, Ria Mariana kepada ANTARA News. Menurut dia, sejak pukul 12.00 WIB sudah 100 orang yang membubuhkan tanda tangannya di atas kain putih sebagai simbol untuk menolak rencana pemerintah menaikkan TDL tersebut. "Sampai saat ini kami masih menunggu warga masyarakat yang bersedia membubuhkan cap jempol darahnya, dan dari HAMAS sendiri sudah ada 20 orang yang bersedia membubuhkan cap jempol darah," katanya. "Kalau TDL naik, pasti tidak lama lagi BBM juga akan dinaikkan. Sampai kapan penderitaan masyarakat ini akan berakhir?" katanya. Para mahasiswa yang mengenakan jaket almamater warna hijau itu secara bergantian melakukan orasi di depan Terminal Blok M. Aksi menolak kenaikan TDL oleh HAMAS merupakan yang kedua kalinya. Mereka pernah menggelar aksi yang sama di depan Istana Merdeka pada 1 Februari lalu. Para mahasiswa masih akan melakukan aksi berikutnya guna mendesak pemerintah untuk tidak menaikkan TDL. Dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Bandung pada 9 Februari lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan hingga kini pemerintah belum menaikkan TDL karena masih menunggu kajian lebih cermat.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006