Kairo (ANTARA News) - Majelis Tinggi Militer yang berkuasa di Mesir membebaskan lebih dari 950 tahanan terkait Idul Adha 1432 Hijriyah.

Para tahanan berjumlah 952 yang dibebaskan itu dinilai berkelakuan baik dan kooperatif dalam menjalani hukuman, kata Menteri Dalam Negeri Mesir, Mansour Al Isawy, seperti dikutip media massa setempat, Sabtu.

Majelis Tinggi Militer, yang mengambil alih kekuasaan dari Presiden Hosni Mubarak yang mengundurkan diri pada 11 Februari 2011, pada pekan lalu membentuk tim untuk mendata para tahanan yang dianggap berkelakuan baik untuk dibebaskan.

Tidak dijelaskan status para tahanan yang dibebaskan tersebut apakah mereka tersangkut masalah politik atau perbuatan kriminal.

Sebelumnya sejumlah kelompok pegiat hak asasi manusia mendesak Majelis Tinggi Militer untuk membesakan semua tahanan politik di masa rezim pimpinan Presiden Mubarak yang berkuasa selama tiga dasawarsa sejak terbunuhnya Presiden Anwar Saddat pada 1981.

Menjelang kejatuhannya, Mubarak pada Februari lalu memerintahkan pembebasan puluhan tahanan politik, umumnya dari Ikhwanul Muslimin, organisasi yang dinyatakan terlarang sepanjang masa pemerintahan Mubarak.

Dalam revolusi pada Januari dan Februari yang berhasil menumbangkan rezim Mubarak, ribuan tahanan baik tahanan politik dan kriminal, melarikan diri dari sejumlah penjara.

Masyarakat mencemaskan para tahanan terutama tahanan kriminal yang melarikan diri karena dilaporkan sempat melancarkan penjarahan di beberapa tempat.

Mendagri Isawy menjelaskan bahwa sebagian besar tahanan yang melarikan diri dari penjara itu telah ditangkap atau menyerahkan diri, dan sebagian lainnya masih dinyatakan buron.
(T.M043/Z002)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011