Jakarta (ANTARA) - Tim ilmuwan China berhasil memetakan struktur protein lonjakan (spike protein) berdefinisi tinggi dari varian Omicron, salah satu varian virus penyebab pandemi COVID-19.

Melalui pengamatan mengggunakan mikroskop, struktur itu mengungkap cara Omicron membebaskan diri dari terapi antibodi terdahulu, kata penelitian yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal Cell Reports.

Tingginya jumlah mutasi pada protein lonjakan Omicron dianggap menjadi penyebab luasnya pengelakan imun dari vaksin yang telah ada maupun dari sejumlah obat antibodi, sebut para peneliti dari Universitas ShanghaiTech, Universitas Nanjing, dan Universitas Medis Chongqing.

Para ilmuwan membandingkan struktur Omicron, Delta, dan protein lonjakan tipe liar (wild type) yang terikat pada fragmen antibodi dari pasien, yang disebut 510A5. Ini memberikan bukti langsung bahwa pengikatan antibodi dan netralisasi diperlemah oleh mutasi Omicron, lanjut penelitian.

Temuan ini menggambarkan cara mutasi menyebabkan pengelakan antibodi, ujar para peneliti.

Selain itu, mereka juga menganalisis struktur dari sejumlah antibodi lain yang sebelumnya dilaporkan mampu menetralkan Omicron, yang kemudian mengungkap bahwa struktur antibodi-antibodi tersebut lebih kebal terhadap varian Omicron.

Oleh karenanya, para peneliti menyarankan kesimpulan bahwa campuran beberapa antibodi mungkin dapat lebih efektif secara klinis dalam memerangi COVID-19. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022