Jakarta (ANTARA News) - Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa negaranya sekarang lebih tahan krisis dibanding pada 2008 lalu, meskipun situasi ekonomi global saat ini jauh dari ideal.

Dalam pidatonya pada pertemuan para pemimpin APEC (CEO APEC Summit) di Honolulu, Hawai, Medvedev menyampaikan bahwa Rusia telah membangun mekanisme untuk menstabilkan sistem finansial dan mendukung sektor produksi dan manufaktur yang paling rentan mengadapi kesulitan.

"Fakta bahwa kami secara substansial mengurangi pengangguran adalah sangat penting. Tingkat utang negara sudah sangat rendah sekarang--tidak lebih dari 15 persen PDB. Ini harus dicatat bahwa kami merencanakan akhir tahun ini anggaran sudah hampir bebas-defisit dan cadangan devisa tinggi."

"Ini semua adalah faktor yang menguntungkan," kata Medvedev dalam kutipan isi pidato yang disebarkan oleh Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Minggu.

Rusia menangani isu-isu yang sedang berkembang dan struktural jangka panjang juga. Pertama, Rusia hari ini tidak melakukan pembatasan mata uang dan rubel bebas konversi.

Rusia meningkatkan kondisi bagi investasi asing dalam perekenomiannya. Terus bekerja untuk pengembangan Moscow International Financial Centre, merupakan usaha jangka panjang dan kompleks.

Isu kedua, Rusia juga berusaha mengurangi "peran" negara dalam ekonomi nasional melalui putaran baru program privatisasi di sektor minyak, perbankan, dan sektor infrastruktur, sektor-sektor perekonomian nasional yang paling sensitif dan signifikan.

"Tujuan utama kami di sini adalah untuk membuat perekonomian lebih efektif dan mendorong persaingan," kata Medvedev.

Aspek ketiga, kata Medvedev, adalah proteksionisme dan perdagangan bebas. Proteksionisme tentu telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi efektifitas perekonomian dunia.

Sayangnya, Rusia sebagai ekonomi besar masih berada di luar WTO sekarang ini. Oleh karena itu, masih memungkinkan bagi Rusia untuk memaksakan pembatasan-pembatasan bea masuk, tetapi Rusia tidak mau melakukan itu dan siap bergabung dengan WTO sekarang dan tidak mengenakan langkah-langkah proteksi apa pun yang berlebihan.

"Keputusan ini harus dibuat di tempat (forum) lain," kata Medvedev.

"Kami menyambut kedatangan investor asing di perusahaan-perusahaan Rusia, termasuk di perusahaan-perusahaan ekstraksi. Jumlah batasan yang berlaku telah berkurang drastis. Berita positif lain adalah fakta kami telah mendirikan Dana Investasi Langsung Rusia. Dewan yang mencakup perwakilan dari institusi-institusi investasi global, dan kami akan bekerjasama dengan mereka untuk memutuskan strategi pendanaan."

Pada 2012, Rusia akan memimpin Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik. Rusia tegas berkomitmen untuk melanjutkan percepatan dan kerja APEC, tentu termasuk upaya untuk membangun perdagangan bebas dan terbuka regional.

"Kami siap untuk menunjukkan intelektual Rusia, teknologi, dan sumberdaya potensial, menyetujui proyek-proyek modernisasi umum, dan menunjukkan peluang-peluang yang tercipta oleh pembentukan Common Economic Space antara tiga negara--Rusia, Kazakhstan, dan Belarus," lanjut Medvedev.

Medvedev juga menyerukan bahwa integrasi yang efektif harus menjadi salah satu kekuatan pembangunan ekonomi dan penjamin stabilitas ekonomi global.

(S026)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011