Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah memberikan fasilitas kredit pembangunan jalan tol sebesar Rp11,02 triliun hingga Oktober 2011.

"Fasilitas ini merupakan salah satu komitmen kami guna mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur di Tanah Air," ujar Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Menurut Gatot, sektor konstruksi dan transportasi merupakan fokus perseroan dari delapan sektor yang diunggulkan, antara lain agribisnis, komunikasi, kelistrikan, perdagangan besar dan eceran, minyak, gas dan pertambangan, konstruksi-transportasi, makanan-minuman, serta bahan kimia termasuk karet.

"Dalam hal ini jalan tol merupakan infrastruktur strategis yang memiliki efek `multiplier` dalam pembangunan ekonomi," katanya.

Fasilitas ini telah diberikan kepada PT Trans Marga Jateng senilai Rp668,8 miliar untuk membangun jalan tol ruas Semarang - Solo Tahap I, terdiri dari Seksi I (Semarang-Ungaran) sepanjang 14,1 km dan Seksi 2 (Ungaran-Bawean) sepanjang 8,11 km.

Jalan tol ruas Semarang-Solo menelan biaya sekitar Rp6,83 triliun, dengan BNI bertindak sebagai agen fasilitas dan agen jaminan dari sindikasi perbankan dalam memberikan fasilitas untuk pembiayaan pembangunan jalan tol tersebut.

Ruas tol itu memiliki panjang sekitar 75,7 kilometer dengan sumber pembiayaannya dari perbankan senilai Rp4,697 triliun dan sisanya kas internal.

Sementara Tahap II terdiri dari Seksi 3 (Bawen-Salatiga) sepanjang 20,91 km, Seksi 4 (Salatiga-Boyolali) sepanjang 24,14 km, dan Seksi 5 (Boyolali-Solo) sepanjang 8,41 km.

PT Trans Marga Jateng merupakan perusahaan pemegang konsesi jalan tol ruas Semarang-Solo, sebagai perusahaan patungan antara PT Jasa Marga 60 persen saham dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah, sebuah BUMD Pemda Jateng, sebesar 40 persen saham.
(T.KR-TRT/E008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011