Sampit (ANTARA) - Arus mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mencapai puncaknya, Rabu, dengan jumlah penumpang 1.786 orang diberangkatkan menuju Semarang, Jawa Tengah.

"Kami harap semua penumpang yang akan berangkat dari Pelabuhan Sampit bisa tersangkut. Kalau pun masih ada yang belum terangkut, kami akan berkoordinasi dengan Pelabuhan Kumai untuk mengangkut mereka karena di sana masih ada empat 'call' (keberangkatan, red.) kapal," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Agustinus Maun di Sampit, Rabu.

Hari ini, ada dua kapal yang berangkat dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang. Data yang diterima KSOP Sampit, K.M. Lawit membawa 1.150 penumpang dan K.M. Kirana I membawa 636 penumpang, serta muatan kendaraan berupa empat truk besar, 29 mobil pribadi dan mobil kecil, serta 52 sepeda motor.

Jika dibandingkan dengan puncak arus mudik Lebaran 2019, saat sebelum terjadi pandemi COVID-19, jumlah penumpang saat arus mudik hari ini turun sekitar 34 persen. Sejak 17 April hingga hari ini tercatat sebanyak 7.628 penumpang keluar dari Sampit menggunakan delapan keberangkatan kapal.

"Penurunan ini dikarenakan sebagian penumpang sudah terdistribusi ke Pelabuhan Kumai dan sekitarnya," tambah Agus.

Baca juga: Pemudik mulai padati pelabuhan Roro Kuala Tungkal

Dia mengatakan tidak ada penumpang yang lolos tanpa tiket karena pemeriksaan berlapis oleh operator dan aparat keamanan. KSOP Sampit juga menurunkan seluruh personel karena hari ini puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit.

Ia menambahkan masih ada dua kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Sampit pada Jumat (29/4), yaitu K.M. Kirana III dan K.M. Sabuk Nusantara 35 yang sama-sama akan mengangkut pemudik menuju Surabaya. Namun, jumlah penumpangnya dipastikan tidak sebanyak hari ini karena menyesuaikan kapasitas kapal.

Kapal Motor Sabuk Nusantara 35 merupakan kapal perintis yang dikirim Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk membantu mengangkut penumpang arus mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Sampit.

Hal ini karena tidak ada dispensasi penambahan kapasitas kapal dengan alasan pandemi COVID-19. Oleh karena itu semua kapal milik PT Pelni dan PT Dharma Lautan Kencana hanya mengangkut penumpang sesuai batas maksimal yang ditetapkan pada sertifikat.

"Kalau terlihat banyak di lantai atas itu mungkin karena mereka ingin mencari angin, padahal mereka dapat tempat di lantai bawah, tapi malas turun," kata dia.

Kapal Motor Sabuk Nusantara 35 berkapasitas 238 orang penumpang. Kehadiran kapal ini diharapkan bisa membantu mengangkut seluruh calon penumpang yang tersisa.

"Karena ini kapal perintis, tarifnya lebih murah dari komersial. Tarifnya hanya Rp27.000. Tiket belum dijual. Kalau kapalnya tiba baru kita berkoordinasi untuk pelaksanaannya," demikian Agustinus Maun.

Baca juga: Puncak mudik di Pelabuhan Tanjung Priok diperkirakan H-3 Lebaran
Baca juga: Kemenhub bagi tips buat pemudik yang menyeberang dari Merak
Baca juga: Kemenhub kirim kapal bantu angkut pemudik di Pelabuhan Sampit

Pewarta: Muhammad Yusuf/ Norjani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022