Jakarta (ANTARA News) - Melalui jalur indie label, grup band asal Bandung, Mocca, mengincar pasar Eropa, menyusul telah diedarkannya album mereka ke Thailand, Jepang, Malaysia, dan Singapura. "Setelah ini maunya sih ke Eropa. Mau jalan-jalannya aja, lihat gedung-gedung kuno," kata Arina seusai jumpa pers bersama grup J-Pop Core Of Soul di Jakarta, Selasa. Vokalis dan pemain flute itu tidak terlalu memikirkan penjualan album mereka di negara-negara tersebut, "Itu yang mikirin biasanya label. Kami hanya datang untuk promosi, sekalian jalan-jalan." Jaringan indie label di negara-negara itu, menurutnya masih belum sebesar di Bandung, namun pertumbuhannya cukup pesat. Untuk di Indonesia, album-album Mocca diproduksi oleh FF/WD Records. Meskipun lebih senang jalan-jalannya, Arina tidak dapat menutupi kebanggaannya dapat bermain dan mengedarkan album di luar negeri. Mereka baru saja menyelesaikan tour ke Singapura dan Malaysia pada Januari lalu. Di Kuala Lumpur, Malaysia, Mocca sempat mengadakan konser di sebuah mal besar yang diapit Menara Petronas, Suria KLCC. "Katanya band Malaysia juga tidak pernah show di situ. Peterpan juga pernah main di situ, tapi di tamannya, di luar. Kalau kami kan di dalam," ujar Arina dengan muka senang campur bangga. Saat pentas di dua negara tetangga tersebut, Mocca tidak menemui hambatan dalam berkomunikasi, "Kan budaya dan bahasanya masih mirip-mirip." Mereka kesulitan saat mengadakan pertunjukkan di Okinawa, Jepang. "Yang bisa bahasa Inggris hanya penerjemahnya. Bahkan grup band papan atas yang albumnya sudah terjual jutaan copy juga tidak bisa. Jadi pas duduk sebelah-sebelahan kita nggak ngomong apa-apa, senyum-senyum aja," kata Arina menceritakan pengalaman di Jepang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006