Nairobi (ANTARA News/Reuters) - Satu ledakan menghantam sebuah truk militer Kenya di Mandera pada Kamis, kata polisi setempat.

Hal itu adalah peristiwa terbaru dalam serangkaian serangan terhadap pasukan keamanan Kenya di sepanjang perbatasan dengan Somalia sejak negara Afrika timur itu mengirim pasukan melintasi perbatasan.

Leo Nyongesa, komandan polisi provinsi timur laut, kepada Reuters mengatakan bahwa tidak ada tentara yang tewas dalam insiden tersebut, tetapi terdapat beberapa orang terluka.

Juru bicara militer Kenya, Emmanuel Chirchir, mengatakan dia sedang mengecek insiden itu.

Penduduk setempat mengatakan, pasukan keamanan telah menutup daerah sekitar lokasi ledakan itu.

Militer Kenya sebelumnya mengatakan, sejumlah jet tempurnya yang didukung tembakan dari kapal perang di lepas pantai menghancurkan sebuah kamp pelatihan gerilyawan Al-Shabaab di Somalia.

Pasukan Kenya memasuki Somalia selatan lebih dari sebulan lalu untuk memerangi Al-Shabaab yang dianggap bertanggung jawab atas penyerangan dan penculikan terhadap warga asing di negara itu.

"Hari ini, 20 November sekitar pukul 12.00, jet-jet Pasukan Pertahanan Kenya yang didukung oleh tembakan angkatan laut menghancurkan sebuah fasilitas pelatihan utama Al-Shabaab/Al-Qaida di daerah Hola Wajeer/Lacta di distrik Badade, Juba Hilir," kata militer dalam satu pernyataan.

"Prasarana ini menampung pejuang-pejuang asing, sebagian besar pelatih gerilyawan Al-Shabaab," katanya.

Pasukan Kenya pada 16 Oktober meluncurkan penyerbuan ke Somalia untuk memburu Al-Shabaab yang dituduh mendalangi penculikan warga asing di Kenya dan mengklaim telah membunuh puluhan gerilyawan dari kelompok tersebut.

Pada 17 Oktober, Al-Shabaab membantah tuduhan Kenya bahwa mereka mendalangi sejumlah penculikan warga asing di negara tersebut akhir-akhir ini.

Al-Shabaab menuduh pemerintah Kenya menggunakan isu penculikan sebagai dalih untuk melakukan penyerbuan ke Somalia.

Dalam waktu kurang dari sebulan, seorang wanita Inggris dan seorang wanita Prancis diculik dari kawasan wisata pantai Kenya dalam dua insiden terpisah, yang merupakan pukulan besar bagi industri pariwisata di Kenya.

Pada 13 Oktober, dua wanita pekerja bantuan asal Spanyol diculik dari kamp pengungsi Dadaab, Kenya, kamp terbesar di dunia yang menjadi tempat bagi sekitar 450.000 pengungsi yang sebagian besar orang Somalia yang menyelamatkan diri dari kekeringan, kelaparan dan perang.

Penculikan-penculikan itu juga diyakini dilakukan oleh Al-Shabaab Somalia. Belum ada tuntutan yang diumumkan oleh penculik bagi pembasan para sandera itu.

Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaida mengobarkan perang selama empat tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB yang hanya menguasai sejumlah wilayah di Mogadishu.

Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli 2010.
(Uu.H-AK/B002)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011