Dalam artikelnya di Kompas pada 6 Mei 2022, Lu Kang menambahkan implementasi GSI juga mempromosikan pembangunan dan kemakmuran di kawasan.
GSI baru-baru ini diusulkan oleh Presiden China Xi Jinping pada upacara pembukaan Konferensi Tahunan Forum Boao untuk Asia 2022. GSI memuat enam poin utama, yaitu Konsep keamanan bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan harus dipatuhi; Kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati; Visi dan misi Piagam PBB harus dipatuhi; Kekhawatiran keamanan yang masuk akal dari semua negara harus diprioritaskan; Penyelesaian perbedaan dan perselisihan antarnegara secara damai melalui dialog dan konsultasi harus dipertahankan; Penjagaan keamanan bidang tradisional maupun nontradisional harus dikoordinasikan secara menyeluruh.
Lu mengatakan bahwa GSI sejalan dengan keinginan umum negara-negara di kawasan untuk menjaga perdamaian dan mencegah konflik, serta searah dengan tujuan bersama negara-negara di kawasan untuk menjaga multilateralisme dan persatuan regional.
Menurut dubes itu, GSI menyediakan cara mendasar untuk menghapus defisit keamanan dan menyelesaikan masalah keamanan. GSI juga menyerukan penguatan komunikasi strategis antarnegara, meningkatkan rasa saling percaya dalam hal keamanan, secara aktif menjajaki kerja sama antarnegara, serta memperluas titik temu kepentingan keamanan. Semua upaya yang kondusif untuk penyelesaian krisis secara damai harus didukung dengan kuat, setiap tindakan intervensi yang dapat mengeskalasi krisis harus ditentang dengan tegas. Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai yang digagas oleh negara-negara Asia dan "Semangat Bandung" yang lahir di Indonesia semakin realistis saat ini.
Semua pihak harus dengan tegas menjunjung tinggi sentralitas ASEAN dalam kerangka regional, melanjutkan Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai dan "Semangat Bandung", agar menemukan jalur keamanan Asia yang dibangun bersama, dinikmati bersama, dan bermanfaat bagi semua pihak.
Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
