"Sudah lebih dari sepekan, jenazah almarhum belum juga sampai. Jika dalam setengah bulan setelah peristiwa kebakaran di Depo BBM Plumpang (lima hari lagi) jenazah belum juga dikirim, kami akan mendatangi Pertamina, mempertanyakan jenazah almarhum," kata salah seorang kerabat korban, Wasga Permana, di Subang, Kamis.
Dikatakannya, hingga kini keluarga korban masih rela menunggu kedatangan jenazah korban, meski belum diketahui pasti kapan jenazah itu sampai ke rumah.
Sementara hampir setiap hari warga setempat menanyakan kapan jenazah itu sampai. Keluarga dan saudara korban juga hampir setiap malam datang ke rumah duka, menanyakan perihal kedatangan jenazah korban.
Beberapa karangan bunga ucapan belasungkawa kepada keluarga korban juga, saat ini sudah kering dan masih disimpan di depan rumah duka.
"Untuk sementara, kami hanya bisa menunggu kedatangan jenazah. Sedangkan beberapa persiapan sudah dilakukan untuk melakukan pemakaman," katanya.
Pihak keluarga korban sudah mendirikan tenda di halaman rumah sejak dikabarkan Jaenudin meninggal dunia, menjadi korban kebakaran Depo BBM Plumpang. Begitu juga acara tahlilan, sudah dilakukan selama sepekan sejak dikabarkan Jaenudin meninggal dunia.
"Kami juga sudah menyiapkan nisan bertuliskan nama Jaenudin bin Satori. Kalau makamnya belum digali, karena harus menunggu kedatangan jenazah terlebih dahulu," katanya.
Jika nanti kedatangan pihak keluarga korban ke Pertamina tidak mendapatkan jawaban yang jelas, maka pihak keluarga akan mempertanyakan mengenai pengiriman jenazah korban kepada pihak lain, seperti Polres Jakarta Utara atau Mabes Polri.
"Kalau perlu, kami akan mendatangai DPR RI," katanya.
Jaenuddin merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan almarhum Satori dan almarhumah Kamilah. Selama bekerja menjadi Satpam di Depo Plumpang milik Pertamina sejak tiga tahun lalu, ia mengontrak rumah di Tipar Cakung, Jakarta Utara.
Depo Plumpang terbakar pada Minggu 18 Januari 2009 pukul 21.30 WIB dan baru padam pada Senin, 19 Januari pukul 06.50 WIB. Namun, jenazah korban baru ditemukan pada Senin 19 Januari pukul 16.00 WIB saat genangan air di lokasi kejadian surut.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009