Jakarta (ANTARA) - Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga lebih dari 2 persen pada perdagangan Senin, dinilai terkait dengan kondisi makro ekonomi dunia yang imbasnya dirasakan di dalam negeri.

Perdagangan saham di BEI setelah libur Idul Fitri 2022 diawali dengan penurunan signifikan IHSG hingga di angka 6.911,84 pada pembukaan pasar saham, Senin.

Menurut Dr Gema Merdeka Goeyardi, CEO & Founder perusahaan riset market timing PT Astronacci International, dalam keterangan di Jakarta, Senin, terdapat beberapa poin dari kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia.

Kondisi-kondisi yang mempengaruhi antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia - Ukraina yang terjadi sejak 24 Februari 2022, harga minyak dunia yang naik, serta kondisi makro ekonomi yang nyaris mirip seperti di tahun 2013.

"Ini bukan salah pemerintah. Ini adalah global disaster post covid yang menyebabkan inflasi yang harus dihadapi bersama. Harga pasti akan naik karena mengikuti global market," ujarnya.

Gema Goeyardi juga mengaku telah memprediksi kondisi IHSG crash ini sebelumnya, sebagaimana disampaikan dalam tayangan video di kanal youtube Astronacci International “Tradepreneur Eps.37: Big Early Warning 2022 Untuk Investor & Trader”.

Ia menegaskan dengan kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia saat ini, tentu saja berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia.

“Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," ujar Gema dalam siaran persnya.

Gema mengatakan dirinya beberapa kali berhasil memprediksi IHSG crash sejak tahun 2013 dengan menggunakan metode Astronacci (Astrology & Fibonacci). Kini kembali terbukti IHSG terjun bebas hingga di angka terendah 6.911,84 pada pembukaan hari ini, dibanding dengan penutupan pada 28 April 2022 di angka 7.228,91.

Metode analisa yang dilakukan oleh Astronacci International tersebut juga digunakan oleh institusi lokal maupun asing yang bisa didapatkan di Bloomberg. Hasil riset juga bisa didapatkan melalui aplikasi A-CLUB Super App yang bisa diunduh dari Playstore maupun App Store.

Menurut dia, setelah mini crash selesai, idealnya IHSG akan kembali melanjutkan rally bullish berikutnya dengan target resistance terdekat pada area 7.800 setelah terjadi reversal pada area support.

Melihat penurunan yang signifikan pada market Indonesia, Astronacci International memberikan beberapa rekomendasi saham yang memiliki outlook bagus ke depannya di tahun ini seperti BMRI, BBRI, ASII, dan HRUM.

Ia tentu mengharapkan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia, dengan memberikan peringatan lebih awal mengenai krisis perekonomian yang akan terjadi ke depannya.

Baca juga: IHSG ditutup melemah kembali ke bawah 7.000
Baca juga: Saham Asia merosot, saat "lockdown" di China picu kekhawatiran global
Baca juga: Rupiah ditutup jatuh, dipicu inflasi tinggi dan naiknya suku bunga Fed

 

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022