Jakarta (ANTARA) - United Overseas Bank Ltd (UOB Group) membukukan laba bersih sebesar 906 juta dolar AS pada triwulan I 2022 atau setara dengan Rp13,13 triliun dengan asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS.

Namun demikian, pencapaian tersebut menurun 11 persen jika dibandingkan dengan triwulan IV 2021 di tengah volatilitas pasar.

Deputy Chairman and CEO UOB Wee Ee Cheong dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, mengatakan ketegangan geopolitik dan ketidakpastian dari prospek pertumbuhan global telah mendorong munculnya volatilitas pasar.

Kendati demikian, bisnis inti UOB bertahan dengan baik berkat pertumbuhan pinjaman yang berkualitas, rekor biaya terkait pinjaman, serta marjin yang lebih baik.

Adapun waralaba pelanggan UOB Group tetap kuat, dengan pendapatan bunga bersih yang lebih tinggi karena pertumbuhan pinjaman yang berkualitas dan penetapan harga yang disiplin.

Menurut dia, UOB tetap fokus dalam mendukung bisnis untuk membantu mereka meraih peluang saat negara-negara kembali membuka perbatasannya.

Koridor perdagangan dan investasi antara ASEAN dan Tiongkok menempatkan UOB pada posisi yang unik untuk melayani nasabah. Gangguan yang ada terhadap rantai pasokan global akan menopang pentingnya peran kawasan.

UOB membuat kemajuan yang baik dalam integrasi Citi serta dalam inisiatif digital dan upaya serta dukungan hijau bagi nasabah untuk membuat dampak positif mulai terlihat hasilnya, sehingga UOB berencana untuk mengumumkan rencana nol bersih pada akhir tahun ini.

Maka dari itu, kata Cheong, pihaknya tetap optimis akan pemulihan kawasan serta potensi jangka panjang Asia Tenggara.

Dengan neraca yang kuat, didukung oleh posisi modal dan likuiditas yang sehat, UOB berada di posisi yang baik untuk melalui masa ketidakpastian ini bersama dengan nasabah dan komunitas UOB.

Baca juga: UOB Group akuisisi bisnis konsumer Citigroup senilai Rp53,21 triliun
Baca juga: UOB Group: Nasabah akan naik hingga 5,3 juta setelah akuisisi
Baca juga: BSI kantongi laba bersih Rp987 miliar di kuartal I-2022

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022