Ankara (ANTARA News/Xinhua-0ANA/Reuters) - Wakil Perdana Menteri Turki, Ali Babacan, mengatakan bahwa negaranya sangat ingin untuk mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir(PLTN) sesegera mungkin.

"Turki ingin pembangkit listrik tenaga nuklir akan dibangun dan mulai beroperasi sesegera mungkin," kata Babacan kepada surat kabar Jepang Nihon Keizai Shimbun dalam satu wawancara eksklusif menjelang kunjungannya ke negara itu.

Tidak akan ada perubahan dalam penentuan Turki untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pada saat reaktor-reaktor baru akan digunakan, kata Babacan seperti dikutip oleh kantor berita semi-resmi Anatolia.

Dia mengatakan bahwa tahapan desain dan konstruksi proyek akan berlangsung setidaknya enam atau tujuh tahun.

Dia menambahkan bahwa Turki bersedia untuk memulai perundingan kerja sama nuklir dengan Jepang dan mencapai kesepakatan yang akan memuaskan kedua belah pihak.

Sementara itu seorang penasehat Pemimpin Spiritual Iran, Selasa (14/11), mengatakan Teheran bersedia berbagi teknologi nuklir kontroversialnya dengan semua negara tetangganya, termasuk Turki.

Dia menyatakan bahwa Iran dapat membantu Turki membangun pembangkit listrik tenaga atom.

Amerika Serikat, Uni Eropa dan sekutu mereka mencurigai Iran sedang berusaha membuat senjata nuklir dan, bersama Dewan Keamanan PBB, telah menjatuhkan sanksi guna berusaha menghentikan negara Persia tersebut memperkaya uranium.

Tapi, Teheran menyatakan program nuklirnya bertujuan menghasilkan tenaga listrik dan menolak untuk menghentikannya.

"Iran mengembangkan kemampuan teknologi dan ilmu pengetahuan nuklir yang sangat canggih, yang sangat siap untuk dibagi dengan ... semua negara tetangga dan negara sahabat di wilayah ini," kata penasehat Pemimpin Spiritual Iran, Mohammad Javad Larijani.

Turki, kata Javad Larijani, selama bertahun-tahun berusaha memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir tapi tak ada negara Barat yang bersedia membuatkan untuk mereka.

"Kami siap bekerja sama dengan mereka mengenai ini, dan tetap di dalam NPT," kata Javad Larijani sebagaimana dikutip Reuters. Ia merujuk kepada Kesepakatan Anti-Penyebaran Nuklir (NPT) 1968 --yang bertujuan mencegah penyebaran teknologi senjata atom.

Dia menegaskan, bukan hanya Westinghouse, yang dapat membuat instalasi nuklir, atau Kanada. Republik Islam Iran juga siap membuat pembangkit listrik tenaga nuklir, tegasnya.

Turki memiliki rencana ambisius untuk membangun kemampuan produksi nuklir sipil dan telah mengadakan pembicaraan dengan Rusia dan Jepang mengenai itu. Mitsubishi Heavy Industry di Jepang termasuk di antara perusahaan yang tertarik untuk mencapai kesepakatan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011