Subang (ANTARA News) - Hingga Sabtu petang, bangkai pesawat Cessna yang jatuh di Cibogo, Subang, Jabar, belum dievakuasi karena terganggu hujan yang turun deras sejak selepas tengah hari. Selain itu menurut sumber Lanud Surya Dharma Kalijati, Subang, harus terlebih dahulu dilakukan penyelidikan oleh lembaga independen mengenai penyebab jatuhnya pesawat tersebut. "Sejak selepas tengah hari hujan deras terus mengguyur sehingga evakuasi bangkai pesawat belum bisa dilaksanakan," ujar sumber itu. Secara terpisah Dan Lanud Surya Dharma Kalijati Subang, Kolonel (Pnb) Djoko Setiono, kepada pers mengatakan, bahwa pihaknya belum mengetahui penyebab kecelakaan yang menimpa pesawat itu. Ia juga menyebutkan pesawat tersebut bukan milik TNI, sehingga yang berwenang menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat itu adalah lembaga indevenden. "Kami belum mengetahui penyebab kecelakaan yang menimpa pesawat itu," katanya di sela-sela menjenguk dua korban luka akibat jatuhnya pesawat tersebut yang dirawat di Puskesmas Cibogo, yakni Lettu Hermanus Handoko dan Firman Sunoto (30). Hermanus ( teknisi) sebelumnya dikhabarkan meninggal di rumah sakit, yang ternyata ia hanya mengalami luka ringan. Hal yang sama juga dialami Firman, juru mudi udara. "Hermanus dan Firman tidak apa-apa, hanya menderita lecet-lecet," ujar Kepala Puskesmas Cibogo dr Sugito, mengenai kondisi kedua korban. Pesawat latih jenis Cessna SR 2500 PK-SAY milik FASI itu jatuh hingga kondisi pesawat hancur di areal persawahan di Desa Cibogo, Kabupaten Subang, Jabar, Sabtu sekitar pukul 09.00 mengakibatkan dua orang meninggal. Kedua korban meninggal adalah pilot Kapten Arif Mulyana dan kopilot Lettu Iman Santoso. Kedua perwira itu meninggal di tempat kejadian. Pesawat nahas itu berada dalam perjalanan dari Jakarta tujuan Bandung-Semarang-Denpasar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006