Probolinggo (ANTARA) - Kawanan ubur-ubur memenuhi kawasan pantai di wilayah Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, dalam beberapa pekan terakhir, muncul lebih awal dari biasa.

"Itu sebenarnya tidak pada biasanya, karena puncak kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi sekitar Oktober dan November, namun sejak April kemarin sudah muncul," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Hari Pur Sulistiono di Probolinggo, Sabtu.

Menurut dia, ubur-ubur biasanya muncul di kawasan pantai saat terjadi perubahan suhu air laut dan perubahan musim.

"Jenis ubur-ubur yang biasa muncul di perairan Kabupaten Probolinggo sangat beragam, mulai dari yang warnanya kemerah-merahan, kebiru-biruan, dan keputih-putihan. Rata-rata muncul di tepian perairan, pantai," katanya.

Hari mengimbau warga yang beraktivitas di kawasan pantai menghindari ubur-ubur karena bisa menimbulkan rasa gatal jika bersentuhan dengan kulit.

Dia mengatakan bahwa ubur-ubur termasuk komoditas perikanan.

"Ubur-ubur ini kadar air dan kolagennya tinggi sekali. Kolagen merupakan sejenis protein yang berperan penting dalam struktur jaringan, termasuk tendon, kulit, dan tulang. Namun, karena beracun, maka harus diolah dulu," katanya.

Hari menjelaskan pula bahwa kedatangan ubur-ubur di wilayah perairan Probolinggo biasanya diikuti dengan kemunculan hiu tutul.

"Posisi hiu tutul saat ini berada di utara perairan Pajarakan, namun jumlahnya tidak banyak dan akan bergerak ke arah timur," katanya.

Baca juga:
Ribuan ubur-ubur penuhi area perairan di sekitar PLTU Paiton
92 wisatawan tersengat ubur-ubur di Sukabumi

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022