Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat menyuarakan keprihatinan atas perlakuan terhadap para pengunjuk rasa yang ditangkap di Rusia di tengah demonstrasi-demonstrasi oposisi utama terhadap hasil-hasil pemilu parlemen.

"Kami telah menyatakan keprihatinan kami tentang perlakuan terhadap semua mereka yang ditangkap, yang melaksanakan hak mereka untuk protes damai," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner kepada wartawan pada Rabu seperti dikutip AFP.

"Kami jelas akan mendukung hak setiap orang untuk protes damai - di mana saja di dunia ini," kata Toner.

"Tidak berbeda di Rusia," tegasnya.

Toner mengatakan, ia tidak mengetahui adanya pertukaran diplomatik formal tentang protes-protes. Tapi Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah secara terbuka mempertanyakan keadilan pemilu di negara itu, yang membuat Rusia marah.

Polisi anti huru-hara dengan mengenakan helm menyeret lebih dari 550 pengunjuk rasa ke dalam mobil van tahanan pada Selasa malam di pusat kota Moskow, selama apa yang para komentator gambarkan sebagai

demonstrasi oposisi terbesar sejak awal 1990-an yang kacau.

Meskipun terjadi penangkapan-penangkapan, oposisi telah berjanji untuk memprotes aksi yang lebih dilihatnya sebagai penipuan dalam pemilihan Minggu, di mana partai Perdana Menteri Vladimir Putin, Partai Rusia Bersatu menang, meskipun dengan mayoritas berkurang.

Beberapa senator AS terkemuka mengkritik penangkapan dan "penipuan terang-terangan" pemilu di Rusia itu dalam pernyataan bersama.

"Kami mengutuk penangkapan ratusan pemimpin oposisi, wartawan, dan aktivis HAM di Rusia serta penggunaan kekerasan terhadap demonstran yang dilakukan secara damai," kata anggota parlemen dari partai Republik John McCain, anggota independen Yusuf Lieberman dan anggota Partai Demokrat Jeanne Shaheen.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Rusia untuk melepaskan semua tahanan politik yang ditahan secara tidak adil dan memperjelas keberadaan serta kondisi orang-orang di dalam tahanan itu," tambah mereka.

Partai Perdana Menteri Vladimir Putin, Partai Rusia Bersatu memenangkan pemilu, tetapi dengan mayoritas berkurang tajam, indikasi bahwa popularitasnya mungkin berkurang.

Para pengamat internasional mengatakan, pemungutan suara itu cenderung mendukung Rusia Bersatu, dan oposisi mengatakan bahwa kinerja partai yang berkuasa akan lebih buruk dalam pemilu yang bebas nanti.
(H-AK/B002) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011