Perempuan kulit berwarna memiliki akses terbatas ke sumber daya ini, bahkan tidak mampu mengambil satu hari cuti dari pekerjaan untuk menjalani prosedur di negara bagian lain
Los Angeles (ANTARA) - Ribuan orang turun ke jalan di Los Angeles pada Sabtu (14/5) sebagai bagian dari upaya yang dilakukan di seluruh Amerika Serikat (AS) untuk membela hak aborsi di tengah kontroversi yang dipicu oleh pemberitaan bahwa Mahkamah Agung AS akan membatalkan keputusan penting Roe v. Wade pada 1973.

Unjuk rasa pada Sabtu itu menarik kerumunan besar yang berkumpul di luar Balai Kota Los Angeles sejak pagi. Belasan politisi, termasuk Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti dan Senator Alex Padilla, naik ke panggung dan menyampaikan pidato.
 
Massa berunjuk rasa di pusat kota Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 14 Mei 2022. (Xinhua/Zeng Hui


"Saya bangga dapat bergabung dengan Angelenos (warga Los Angeles) dalam aksi unjuk rasa 'Bans Off Our Bodies' untuk mendukung perempuan dan akses reproduksi. Hak-hak reproduksi adalah hak asasi manusia yang mendasar. Ini adalah perjuangan hidup kita, dan kita perlu bersatu dan memastikan kita melakukan semua yang kita bisa untuk melindungi masa depan kita," cuit Garcetti.

"Wanita yang kaya dan punya banyak koneksi dapat memiliki sumber daya untuk melakukan perjalanan ke negara bagian lain untuk aborsi, sementara wanita kulit berwarna, wanita kulit berwarna yang miskin di seluruh negeri ini, akan menderita dan akan mati sebagai akibatnya," ujar Presiden Dewan Kota Los Angeles Nury Martinez dalam unjuk rasa tersebut.

"Perempuan kulit berwarna memiliki akses terbatas ke sumber daya ini, bahkan tidak mampu mengambil satu hari cuti dari pekerjaan untuk menjalani prosedur di negara bagian lain," katanya.

Women's March Foundation, yang mengorganisir aksi tersebut, mengatakan telah menerima lebih dari 50.000 pendaftar untuk unjuk rasa "Bans Off Our Bodies". 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022