Chicago (ANTARA News) - Sudah hampir empat tahun di Amerika Serikat dan tidak meluncurkan album baru, kemampuan olah suara biduanita Atiek CB tetap tidak luntur. Pada acara perayaan Koalisi Komunitas Asia-Amerika di Chicago Sabtu lalu, Atiek ikut menghibur para tamu yang umumnya warga keturunan Asia dan para pejabat di negara bagian AS tersebut. Tetap dengan kacamata dan rambut yang tergerai menutupi sebagian wajahnya, penampilan dan kualitas sauara Atiek tetap seperti pada masa puncak kepolerannya di tahun 80-90-an. Pada perayaaan Asian-American tahun 2006 itu, kebetulan Indonesia menjadi tuan rumah. Ketua Panitianya, Roosy Miller yang juga asal Indonesia, memintanya mengisi acara hiburan. "Aku enggak banyak kegiatan menyanyi lagi kok, kegiatan aku lebih banyak cuci piring di rumah" kata Atiek ketika ditemui di sela-sela acara. Pemilik lagu "Maafkanlah Aku" dan "Teman" yang albumnya sangat populer di awal 90-an itu, kini tinggal di kota Wilmington, Negara Bagian Delaware, bersama suaminya yang warga AS, Laurent Smith, dan dua anaknya, Kendo (11) dan Kina (7). Mengurus suami dan anak-anak kini menjadi menjadi prioritas utama kegiatan wanita kelahiran Kediri 25 Mei 1964 itu. Hal itu juga yang menyebabkan ia tidak terlalu berambisi untuk mencoba "go internasional" di Amerika "Sempat juga ada tawaran bikin album lagi di Jakarta, tapi masih pikir-pikir dulu. Soalnya aku enggak tahan lama-lama ninggalin anak," kata Atiek yang logat Jawa Timur-annya masih kental. "Ini aja baru dua hari ke Chicago, anak aku nelpon-nelpon terus minta mamanya cepet pulang," tambah mantan isteri penyanyi Trio Libels, Ronny Sianturi, itu. Meskipun demikian, di kalangan komunitas Indonsia di Amerika, nama Atiek CB tetap dikenal. Ia masih sering diminta untuk tampil pada acara-acara yang diselenggarakan KBRI atau Konsulat-Konsulat Jenderal RI di AS, dan oleh kalangan masyarakat asal Indonesia saat ada festival atau perayaan HUT-RI atau. Misalnya tahun lalu di New York, ia ikut mengisi acara penggalangan dana tsunami dan juga menemani artis-artis Indonesia yang kebetulan datang. Dengan demikian, kedekatan Atiek dengan Indonesia tetap terpelihara meskipun tinggal di lingkungan Amerika. (*)

Copyright © ANTARA 2006