Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan realisasi penyerapan belanja modal hingga 30 November 2011 masih rendah hanya Rp66,5 triliun atau 47,3 persen dari pagu dalam APBN Perubahan 2011 yang ditetapkan Rp140,95 triliun.

"Kalau belanja modal saya melihat juga lebih rendah dari tahun lalu," ujarnya di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pelambatan penyerapan belanja modal pada tahun ini dikarenakan pembebasan lahan yang masih terhambat serta realokasi pembiayaan akibat penghematan di masing-masing Kementerian Lembaga pada awal tahun, yang kurang lancar.

"Terkait pembebasan lahan, tetapi yang lalu di 2011 awal kita mencanangkan penghematan dan itu sebesar 10-15 persen di masing-masing Kementerian Lembaga, proses realokasinya menjadi pembiayaan produktif juga kurang lancar dalam proses persetujuan, mungkin itu kenapa belanja modal lebih rendah," ujar Menkeu.

Namun, menurut Menkeu, total pendapatan dan belanja negara secara keseluruhan pada 2011 lebih baik dan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

"Kalau dari total penerimaan dan pengeluaran bisa dikatakan sampai akhir November penerimaan kita lebih besar dari tahun lalu dan pengeluaran lebih baik dari tahun lalu," ujarnya.

Kementerian Keuangan mencatat realisasi pendapatan negara per 30 November 2011 adalah sebesar Rp1.022,9 triliun atau 87,4 persen dari pagu dalam APBN Perubahan sebesar Rp1.169,9 triliun.

Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp833,1 triliun atau 84 persen dari pagu dalam APBN Perubahan 2010 sebesar Rp995,2 triliun.

Sedangkan realisasi belanja negara mencapai Rp1.001,2 triliun atau 75,8 persen dari pagu dalam APBN Perubahan sebesar Rp1.320,7 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp817,2 triliun atau 72,6 persen dari pagu APBN Perubahan 2010 sebesar Rp1.042,1 triliun.

Realisasi belanja pegawai mencapai Rp158,9 triliun atau 86,9 persen dari pagu sebesar Rp182,9 triliun, belanja barang Rp84,9 triliun atau 59,5 persen dari pagu sebesar Rp142,8 triliun, pembayaran bunga utang Rp84,3 triliun atau 79,1 persen dari pagu Rp106,6 triliun.

Sementara realisasi subsidi mencapai Rp200,9 triliun atau 84,7 persen dari pagu sebesar Rp237,2 triliun terdiri subsidi BBM Rp110,8 triliun atau 85,4 persen dari pagu sebesar Rp129,7 triliun, subsidi listrik Rp63,8 triliun atau 97,3 persen dari pagu sebesar Rp65,6 triliun.

Sedangkan realisasi penyerapan subsidi non energi mencapai Rp26,2 triliun atau 62,6 persen dari pagu sebesar Rp41,9 triliun dan transfer ke daerah Rp353,4 triliun atau 85,7 persen dari pagu sebesar Rp412,5 triliun.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011