Bantul (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengunjungi UKM pengekspor produk dekorasi rumah  berbahan asli Indonesia  (home decor) yakni Palm Craft di Desa Pendowoharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk  berdialog dengan pelaku industri kreatif tersebut.

"Produk home decor itu di catatan kami di kementerian termasuk yang paling tinggi, produk UMKM yang permintaan global, permintaan luar negeri cukup stabil dan terus meningkat," kata Teten dalam dialog usai melihat produksi produk home decor di Palm Craft Bantul, Kamis.

Menurut Teten, kerajinan home decor menjadi salah satu potensi ekonomi UMKM karena permintaan pasar yang terus tumbuh. Oleh karena itu, home decor ini perlu mendapatkan perhatian semua pihak termasuk dari pemerintah pusat maupun daerah.

"Ini salah satu potensi unggulan kita, sehingga memang ekosistem untuk pengembangan home decor ini yang kita perlu perbaiki, seperti suplai bahan baku, akses ke pembiayaan, termasuk juga sertifikasi-sertifikasi," katanya.

Apalagi, kata Menteri Teten, untuk menembus pasar di negara-negara Eropa dan Amerika ada banyak persyaratan dan standar yang harus dipenuhi, yang persyaratan tersebut tidak mungkin kalau perajin orang per orang mampu memenuhi seluruh standar ini.

"Karena itu penting sebenarnya di dalam sistem produksi produk UMKM yang banyak melibatkan mikro-mikro, yang kecil ini perlu ada upaya agregator, agregator itu bisa koperasi, saya kira di Bantul juga ada agregator atau PT yang besar," katanya.

Dia mengatakan, peran agregator ini bukan mengkonsolidasi dari sisi produksinya, tetapi bisa mulai mengakses pasar. "Supaya kita tidak dimainkan harga oleh importir, tapi kita bisa kendalikan, sehingga harga bisa kita tentukan, kita yang kontrol, apalagi ini peluang marketnya besar," katanya.

Menteri  Tetan  juga mengatakan, koperasi yang ada di hulu juga bisa mensuplai bahan baku kerajinan home decor. Apalagi untuk menjaga keberlangsungan produksi dibutuhkan bahan baku yang konsisten, dan bisa dengan melibatkan petani kecil.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022