Kita harus mencari strategi untuk mempercepat commissioning, sehingga plant ini bisa segera beroperasi. Tentunya tetap menjadikan aspek keselamatan menjadi salah satu prioritasnya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan proyek pengembangan gas lapangan unitisasi Jambaran Tiung Biru (JBT) telah mencapai 96,88 persen hingga pertengahan Mei 2022.
 
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM  Mirza Mahendra mengatakan pemerintah terus memonitor dan mendorong agar proyek yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC) ini dapat segera dilakukan commissioning dan selanjutnya beroperasi penuh.
 
"Kita harus mencari strategi untuk mempercepat commissioning, sehingga plant ini bisa segera beroperasi. Tentunya tetap menjadikan aspek keselamatan menjadi salah satu prioritasnya," ujar Mirza dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
 
Mirza menyampaikan penyelesaian proyek gas itu hanya tinggal selangkah lagi. Meski demikian, prosentase yang kecil ini merupakan tahap yang cukup krusial karena commissioning dan gas in merupakan tahap awal pembuktian bahwa equipment dan instalasi terintegrasi dengan baik, serta dilaksanakannya keselamatan migas.
 
Proyek pengembangan gas lapangan unitisasi Jambaran Tiung Biru merupakan salah satu proyek strategis nasional sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Proyek itu diproyeksikan menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Baca juga: Pertamina lakukan optimalisasi sumur lapangan Jambaran-Tiung Baru
 
Lapangan itu dapat memproduksi gas dan kondensat. Produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD.
 
Optimasi desain melalui perubahan teknologi pada fasilitasnya menghasilkan potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan produksi penjualan gas dari 172 MMSCFD menjadi 192 MMSCFD.
 
General Manager Pertamina EP Cepu Ruby Mulyawan mengapresiasi dukungan yang diberikan pemerintah, termasuk percepatan inspeksi teknis dan pemeriksaan keselamatan peralatan ataupun instalasi.
 
"Sertifikasi peralatan merupakan suatu prasyarat dalam industri migas agar peralatan layak operasi," jelasnya.
 
Ruby optimistis proyek lapangan unitisasi Jambaran Tiung Biru dapat diselesaikan sesuai jadwal dengan terus mencermati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai faktor agar tidak terjadi hal-hal yang dapat menyebabkan mundurnya penyelesaian proyek, karena proyek itu sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: Progres infrastruktur gas Jambaran Tiung Biru telah 89 persen
 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022