Sentani (ANTARA News) - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Erfi Triassunu mengakui gerakan sipil bersenjata di wilayah Papua dan Papua Barat masih ada, namun jumlahnya mulai berkurang.

"Kalau kita melihat kejadian selama satu tahun belakangan ini, dimana terjadi penembakan, penghadangan, dan sebagainya itu menunjukkan eksistensinya bahwa mereka masih ada," kata Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Efri Triassunu di Sentani, Senin.

Seperti yang terjadi, lanjut dia, di Kabupaten Mimika, Puncak Jaya, dan di beberapa wilayah di Papua dan Papua Barat yang tidak jarang menghabisi nyawa korban baik pihak aparat keamanan maupun masyarakat biasa.

Motif pergerakan kelompok bersenjata ini seolah-olah sebagai pemberitahuan bagi masyarakat terlebih aparat keamanan bahwa organisasi ini masih eksis.

Hal ini juga, tambahnya lagi, dibuktikan dari laporan dari beberapa Kodim baik di Papua dan Papua Barat menunjukkan eksistensi bahwa pront pergerakan kelompok ini masih.

Dengan melihat berbagai kejadian yang dilakukan oleh organisasi sipil bersenjata ini, kata Pangdam, aparat keamanan tetap waspada dan tidak bleh lengah.

"Dari sini kita lihat bahwa mereka akan menunjukkan eksistensinya bahwa mereka masih ada, sehingga isu tersebut tidak boleh kita anggap enteng," teranya.

Untuk itu, menurut Pangdam, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pendekatan yang persuasif.

Sambil memperhatikan pembangunan di wilayah yang dianggap berpotensi konflik, berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

(KR-HLM)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011