Saat ini korban masih dalam perawatan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Sleman (ANTARA News) - Anjungan Tunai Mandiri di Jalan Magelang kilometer 7, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa sekitar pukul 09.30 WIB nyaris terbakar setelah dua orang yang mengendarai motor melemparkan bom molotov ke lokasi tersebut.

"Api tidak sampai membakar ruang anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank BNI maupun BRI, namun percikan api mengakibatkan satu orang korban mengalami luka bakar pada kakinya," kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Danan Kuntadi di Mapolsek Mlati.

Menurut dia, korban yang bernama Tuti Alawiah (34), mengalami luka bakar pada betis kaki kanan dan kiri karena terkena percikan api saat keluar dari ruangan ATM BNI.

"Saat ini korban masih dalam perawatan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta," katanya.

Sekitar pukul 09.00 WIB, dua orang yang mengendarai motor RX King sengaja melemparkan bom molotov ke arah sebuah mobil yang diparkir di halaman dealer "Auto Galeri".

Selain mengenai kap mobil, bom juga mental dan jatuh di ATM Center sehingga menimbulkan kebakaran kecil.

Ia mengatakan, kemungkinan motif dari pelempara bom molotov ini merupakan perselisihan pribadi antara pelaku dengan pemilik mobil.

"Sasaran pelemparan molotov bukan ATM Center, namun mobil. Kemungkinan ini terkait masalah dendam. Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi untuk mengungkap pelaku dan motifnya," katanya.

Saksi mata, Agung Santosa, karyawan dealer "Auto Galeri" mengatakan bahwa sekitar pukul 09.30 WIB dirinya mendengar suara ledakan yang cukup keras di halaman dealer.

"Saat saya keluar ternyata ada sebuah mobil Nisan yang bagian kap terbuka dan terbakar, saya juga melihat sekilas ada dua orang berboncengan sepeda motor RK King ngebut meninggalkan lokasi," katanya.

Ia mengatakan, dirinya tidak memperhatikan pengendara RX King karena fokus memadamkan api.

"Saya tidak melihat persis wajah maupun bentuk fifik dua orang yang mengendarai RX King karena saat itu saya fokus memadamkan api," katanya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011