Dia menilai industri kreatif di Tanah Air menurutnya beragam seperti film, sepatu, pakaian, tas, dan berbagai produk lainnya.
"Ayo kita dukung bareng-bareng industri kreatif di Tanah Air agar bisa berkembang dengan baik. Salah satu bentuk dukungan kepada industri kreatif, ya kita tonton 'Cinta Subuh' ini,” kata Zulkifli dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakannya usai menghadiri nonton bareng film "Cinta Subuh" bersama penulis naskah, produser, artis pendukung, dan organisasi kaum perempuan, di Jakarta.
Baca juga: MPR-ICMI sepakat perkuat solidaritas kebangsaan
Baca juga: Wakil Ketua MPR kritik Kedubes Inggris kibarkan bendera LGBT
Zulkifli mengaku optimis industri kreatif di Tanah Air akan semakin berkembang, tolak ukur-nya adalah semakin banyak anak muda yang suka dengan produk lokal.
Menurut dia, saat ini sudah semakin banyak orang memakai sepatu, tas, pakaian, dan yang lainnya buatan Indonesia.
Selain itu, dia juga mengomentari film Cinta Subuh yang diperankan Roger Danuarta dan Cut Meyriska. Dia menilai film tersebut tidak hanya sekadar hiburan, namun juga memiliki pesan religi yang mendalam.
"Misalnya, kalau kamu mencintaiku, bisa tidak kamu shalat subuh," ujarnya.
Zulkifli mengatakan, bangun tidur untuk melakukan shalat subuh bagi orang yang tidak biasa merupakan sesuatu hal yang sulit, berat, dan susah.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Perlu narasi baru bagi generasi muda soal reformasi
Karena itu menurut dia perlu usaha yang kuat untuk bisa melakukannya, namun bagi orang yang sudah terbiasa, bangun pagi untuk shalat subuh adalah sesuatu yang tidak memberatkan.
"Orang yang biasa bangun pagi akan membuat dirinya menjadi sosok yang tangguh, memiliki daya juang, dan bisa mengendalikan diri. Bangun pagi, subuh, dikatakan sebagai sarana yang baik untuk mendidik anak agar mereka menjadi disiplin. Banyak kesempatan dan peluang yang kita dapat bila kita bangun lebih awal," tuturnya.
Dia menilai film produksi Falcon Pictures tersebut, juga menyampaikan pesan bagaimana menghadapi kehidupan yang semakin mengglobal yang penuh dengan berbagai tantangan.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022
