Tokyo (ANTARA) - Dolar Selandia Baru (NZ) menghapus penurunan awal menjadi membukukan kenaikan besar pada Rabu sore, setelah bank sentral negara itu menjadi lebih hawkish, (memperketat kebijakan moneter) sementara greenback bangkit dari level terendah satu bulan di tengah stabilisasi imbal hasil obligasi pemerintah.

Kiwi membalikkan kerugian setinggi 0,53 persen menjelang keputusan suku bunga bank sentral Selandia Baru (Reserve Bank of New Zealand/RBNZ) menjadi naik sebanyak 0,61 persen, mencapai puncak tiga minggu 0,65 dolar AS sesudahnya. Terakhir diperdagangkan 0,43 persen lebih tinggi pada 0,6488 dolar AS.

RBNZ menaikkan suku bunga utama setengah poin, seperti yang diperkirakan secara luas, tetapi merilis panduan yang lebih hawkish tentang jalur kebijakan masa depan, mengatakan bahwa kenaikan yang lebih besar dan lebih awal mengurangi risiko inflasi menjadi persisten.

Sementara itu, indeks dolar AS - yang mengukur mata uang itu terhadap enam rival utama - menguat 0,16 persen menjadi 101,92, menjauh dari level terendah semalam di 101,64, level yang tidak terlihat sejak 26 April.

Indeks mundur 1,23 persen selama dua hari pertama minggu ini, membawanya lebih jauh dari tertinggi hampir dua dekade di atas 105 yang ditandai pertengahan bulan di tengah penurunan imbal hasil acuan obligasi pemerintah, karena para pedagang memposisikan diri untuk jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve yang sedikit kurang agresif.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik tipis menjadi 2,7631 persen di perdagangan Tokyo, setelah turun ke level terendah hampir satu bulan di 2,718 persen semalam.

Dolar AS naik 0,08 persen terhadap yen Jepang, yang sangat sensitif terhadap pergerakan dalam obligasi pemerintah jangka panjang, menjadi diperdagangkan pada 126,945 yen. Itu setelah meluncur ke level terendah lebih dari lima minggu di 126,37 yen di sesi sebelumnya.

Euro mundur 0,22 persen menjadi 1,07105 dolar, tetapi tetap dekat tertinggi Selasa (24/5/2022) di 1,0748 dolar, level yang tidak terlihat sejak 25 April, setelah Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan suku bunga zona euro kemungkinan akan berada di wilayah positif pada akhir kuartal ketiga.

Komentar Lagarde menyiratkan peningkatan setidaknya 50 basis poin pada suku bunga simpanan dan memicu spekulasi kenaikan yang lebih besar musim panas ini.

Prospek kebijakan moneter telah mengarahkan pasar valuta asing minggu ini, dan para pedagang akan mencari lebih banyak petunjuk tentang laju pengetatan Fed selama sisa tahun ini ketika risalah pertemuan penetapan suku bunga terakhir dirilis pada Rabu waktu setempat.

Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic memperingatkan bahwa kenaikan suku bunga cepat dapat menciptakan "dislokasi ekonomi yang signifikan", mendesak rekan-rekannya untuk "melanjutkan dengan hati-hati," dalam sebuah esai yang diterbitkan Selasa (24/5/2022).

"Tidak jelas apakah kita semakin dekat dengan Fed, tetapi jelas bahwa hambatan pertumbuhan menjadi lebih jelas," Tapas Strickland, seorang ekonom pasar di National Australia Bank, menulis dalam catatan klien.

"The Fed tentu saja tetap fokus pada inflasi, tetapi jika pembacaan inflasi mulai moderat, maka Bostic telah membuka kemungkinan jeda Fed."

Di tempat lain, sterling tergelincir 0,12 persen menjadi 1,2521 dolar, sedangkan dolar Aussie turun 0,23 persen menjadi 0,70905 dolar AS.

Di pasar uang kripto, bitcoin melanjutkan konsolidasi selama dua minggu di sekitar 30.000 dolar AS, terakhir diperdagangkan 1,24 persen lebih tinggi pada 29.998,34 dolar AS.


Baca juga: Dolar istirahat setelah didorong Powell, suku bunga NZ jadi fokus
Baca juga: Mata uang aman yen, franc mundur, kiwi melonjak setelah pertemuan RBNZ
Baca juga: Dolar goyah saat inflasi global melonjak, kiwi dan sterling menguat

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022