Bandung (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Barat (Jabar) menargetkan bisa masuk tiga besar sebagai parpol dengan raihan suara dalam Pemilu Legislatif (Pileg) Tahun 2024.

Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat, Saan Mustopa, di Bandung, Senin mengatakan target tersebut akan tercapai jika partai tempatnya bernaung mampu meloloskan atau meraih 11 kursi DPR RI dari Provinsi Jawa Barat.

"Apabila ingin di posisi tiga besar tentu seluruh Dapil DPR RI itu harus terisi, ada 11 (kursi)," kata Saan seusai menghadiri "Workshop menuju Peta Jalan Pemenangan Partai NasDem 2024" di Bandung.

Baca juga: Partai NasDem tak ingin buru-buru tentukan arah koalisi

Untuk menuju ke sana, menurut Saan pihaknya sudah menyiapkan berbagai strategi. Hal ini pun disampaikannya secara gamblang kepada peserta.

Kita harus membangun struktur, sampai ke desa-kelurahan, karena ini yang berpotensi menaikkan, memberikan efek popularitas," katanya.

Pihaknya menyebut jika partainya sudah hadir di hampir semua desa di Jawa Barat.

"Struktur kita harus minimal berbasis TPS. Tak hanya itu, dia juga menyebut semua unsur partainya harus bekerja," kata dia.

Salah satunya dengan menyiapkan alat peraga untuk mengenalkan partainya kepada masyarakat.

Selain itu, pihaknya juga menyebut 'papanisasi' sebagai strategi yang baik.

"Partai Nasdem ingin membranding di Jawa Barat agar keterkenalan jadi maksimal. Ada papanisasi, pelang nama, bendera," kata dia.

"Papanisasi ini simbol penguasaan teritori. Kalau hampir enam ribu desa kita pasangi papanisasi, ini simbol kita sudah kuasai teritori," lanjutnya.

Lebih dari itu, Saan menyebut pihaknya pun mengoptimalkan keberadaan struktur, salah satunya dengan memberikan pendidikan politik.

Menurut dia, hampir semua pengurus partainya sudah mengikuti program tersebut.

"Struktur adalah tulang punggung partai. Sudah 90 persen lebih pengurus struktur yang mengikuti pendidikan politik," ujarnya.


Baca juga: Anggota DPR bantu perjuangkan Guru Tua jadi pahlawan nasional
Baca juga: Anggota DPR: Demo ingin makzulkan Presiden tidak paham konstitusi

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022