Kartawan akan berjuang dan bekerja keras untuk menciptakan "barungan" atau kompilasi musik baru yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Bali dan Indonesia pada masa-masa mendatang.
Denpasar (ANTARA News) - I Made Kartawan, dosen Jurusan Kerawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mendapat kesempatan melanjutkan program studi S-2 musik etnik dunia di University of British Colombia (UBC), Vancouver, Kanada.

"Mendalami ilmu bidang ethnomusicology itu atas dukungan beasiswa dari Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diraihkan dengan persaingan sangat ketat dan berlangsung selama dua tahun," kata Humas ISI Denpasar, Dewi Yulianti, di Denpasar, Selasa.

Selain itu, dia (Kartawan- red) akan berjuang dan bekerja keras untuk menciptakan "barungan" atau kompilasi musik baru yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Bali dan Indonesia pada masa-masa mendatang.

"Saya akan berangkat ke Jakarta, Rabu (4/1), dan selanjutnya Kamis (5/1) bertolak ke Kanada," tutur Kartawan yang sebelumnya juga pernah belajar bidang "tuning system" di Kuntachi Music Academy Tokyo Jepang selama dua bulan pada 2010.

Rektor ISI Denpasar, Prof Rai berharap dengan semakin banyaknya dosen ISI melanjutkan jenjang pendidikan pascasarjana program S-2 dan S-3 ke sejumlah lembaga pendidikan tinggi seni di mancanegara akan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan lembaga pendidikan tinggi seni ke depan.

Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berkaitan dengan musik-musik barat yang dipelajari para dosen dapat dikolaborasikan dengan tabuh dan tari Bali, tanpa menyimpang dari akar seni budaya Bali.

(I006/M038)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012