Parenting jangan ditinggalkan
Sumatera Barat (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meminta seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Hari Keluarga Nasional tahun 2022 sebagai momen untuk memperkuat pola asuh pada anak di rumah.

“Di era transformasi dan transisi demografi ini, kita harus menyiapkan generasi yang unggul. Kita harus fokus untuk menyiapkan generasi yang unggul untuk menciptakan Indonesia dengan generasi emas,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat ditemui ANTARA di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Selasa.

Hasto menuturkan pada masa kini, kondisi anak-anak secara mental cukup memprihatinkan. Sebab, jumlah anak dengan mental disorders atau gangguan jiwa yang melibatkan perubahan sikap atau perilaku seorang anak semakin meningkat.

Perubahan perilaku tersebut, disebabkan karena semakin majunya teknologi di bidang digitalisasi saat ini. Banyak anak kemudian mulai menunjukkan perilaku hidup egois dan larut dalam kehidupannya masing-masing tanpa memperdulikan orang lain.

Menurut Hasto, perilaku tersebut harus diubah. Meskipun sumber daya alam di Tanah Air sangat kaya, negara tidak akan mengalami kemajuan apabila keluarga tidak bisa menghasilkan anak-anak yang unggul dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Oleh karenanya, Hasto meminta setiap orang tua untuk memperkuat kembali pola asuh di dalam keluarga. Salah satu cara yang ia sarankan adalah membiasakan diri untuk duduk di meja makan bersama untuk mendengarkan cerita anak-anak sembari makan bersama.

Baca juga: BKKBN ingatkan orang tua perhatikan pola asuh anak dan remaja

Baca juga: BKKBN luncurkan Program Bapak Asuh Stunting tingkatkan gizi pada anak

 

Momen di meja makan juga dapat dijadikan sebagai waktu untuk keluarga bertukar pikiran dan merundingkan sesuatu bersama-sama.

“Parenting jangan ditinggalkan, pengawasan terhadap anak di era digitalisasi harus lebih ketat lagi. Itu pesan saya pada semua keluarga Indonesia,” ujar Hasto.

Sementara itu, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti mengatakan Hari Keluarga Nasional adalah waktu yang tepat untuk menurunkan kembali angka stunting secara nasional menjadi 14 persen di tahun 2024.

Momentum itu dapat digunakan sebagai waktu untuk meningkatkan program kerja Bangga Kencana secara umum dan khususnya upaya penurunan stunting guna membentuk anak-anak bangsa berkualitas unggul.

“Hari Keluarga Nasional 2022 menjadi ajang konsolidasi dan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPK) di tingkat kabupaten/kota dan provinsi,” kata Nopian.

Dalam memperingati Hari Keluarga Nasional ke-29, BKKBN akan menggelar puncak acara dengan tema “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting” pada tanggal 29 Juni 2022 di Medan, Sumatera Utara secara daring dan luring.

Dalam acara tersebut, akan dilaksanakan kegiatan unggulan yang diusung BKKBN yakni Bapak Asuh Anak Stunting, Sepekan Elsimil, Semarak Kampung KB dan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA).

Baca juga: Kepala BKKBN soroti ibu tak paham pola asuh pemberian ASI yang benar

Baca juga: BKKBN: Kunci penuntasan stunting berasal dari pola asuh keluarga


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022