New York City (ANTARA) - Para pekerja warga Amerika keturunan Asia menghadapi periode pengangguran terlama dan berbagai tantangan ketenagakerjaan lainnya, meskipun memiliki tingkat pengangguran terendah dibandingkan semua kelompok ras atau etnis di Amerika Serikat (AS), demikian dilaporkan CNBC pada Senin (30/5).

Statistik pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa warga Amerika keturunan Asia mengalami pengangguran jangka panjang lebih lama dari pekerja lain. Median durasi pengangguran untuk warga Amerika keturunan Asia adalah 21,9 pekan pada 2021, periode terpanjang dibandingkan semua kelompok ras atau etnis lainnya. Khususnya, median periode pengangguran bagi pria Asia adalah 26,1 pekan.

Bulan lalu, pria Asia mengalami rata-rata periode pengangguran 46,2 pekan dan untuk wanita rata-rata periode pengangguran tercatat 33,9 pekan, menurut sebuah laporan dari Equitable Growth.

Tingkat transisi, atau kemungkinan seorang pekerja berubah statusnya dari pengangguran menjadi bekerja kembali, juga menunjukkan bahwa warga Amerika keturunan Asia dan Kepulauan Pasifik (AAPI) mengalami kesulitan untuk memperoleh pekerjaan kembali setelah mereka menjadi pengangguran, menurut analisis dari Center for Economic and Policy Research.

"Begitu Anda mengendalikan sejumlah faktor demografis, dan jika Anda masih menemukan tingkat transisi yang lebih rendah untuk kelompok pekerja tertentu, Anda dengan mudah akan mengaitkannya dengan stereotipe atau diskriminasi pasar tenaga kerja," ujar ekonom Julie Cai seperti dikutip CNBC. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022