Pekalongan (ANTARA News) - Ratusan rumah warga Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu, terendam air akibat tanggul tambak di dekat muara sungai setempat jebol.

Kepala Urusan Umum Desa Tratebang, Kabupaten Pekalongan Edi Yono di Pekalongan, Rabu, mengatakan, sebenarnya genangan rob yang melanda Desa Tratebang sudah menjadi langganan.

Akan tetapi, katanya, kondisi itu lebih parah lagi karena ketinggian air mencapai 20-50 centimeter.

"Warga sudah terbiasa dengan pemandangan rob yang melanda desanya. Hanya saja rob yang terjadi pada Rabu, lebih parah karena tanggul tambal jebol dan airnya meluap ke permukiman warga," katanya.

Ratusan rumah warga yang tergenang rob tersebut, katanya, berada di wilayah RT 02, 03, 04, 07, 10, dan 1.

"Sebenarnya sudah ada pintu air untuk mengatur sirkulasi air tetapi hal itu tidak mampu bekerja secara optimal sehingga air meluap ke permukiman warga," katanya.

Menurut dia, warga Desa Tratebang sudah berusaha mengajukan permohonan bantuan penanganan rob kepada pemkab setempat tetapi hingga saat ini belum terealisasi sehingga rob terus menggenangi desa setempat setiap air laut pasang.

"Selain merendam rumah warga, bencana rob juga mengakibatkan infrastruktur bangunan lain juga cepat rusak akibat tergerus air asin," katanya.

Camat Wonokerto Hasanudin mengatakan, banjir rob sudah biasa menjadi langganan wilayah desa yang berada dekat pantai Wonokerto, seperti Desa Wonokerto Kulon, Wonokerto Wetan, Api-api, Tratebang, dan Pecakaran.

"Kondisi desa yang paling parah justru di Desa Pecakaran karena ketinggian air mampu mencapai sekitar 60 centimeter," katanya.

Ia mengatakan bahwa banjir rob merupakan fenomena yang harusnya diatasi secara komprehensif karena dampak yang diakibatkan sulit diatasi.

"Untuk membantu para korban, Pemkab Pekalongan melalui Dinas Sosial telah menyalurkan beberapa bahan makanan, seperti mi instan dan beras. Selain itu, untuk mengatasi rob tersebut kami berharap warga meninggikan tanggul tambak yang jebol itu," katanya.
(U.KR-KTD/M029)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012