Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat di tengah data ekonomi AS yang kurang baik.

Rupiah pagi ini bergerak menguat 39 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp14.441 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.480 per dolar AS.

"Dolar AS melemah pasca rilis data tenaga kerja dan pesanan pabrik yang kurang menggembirakan di AS," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Dolar AS dalam tekanan di tengah pasar yang mempertimbangkan data ekonomi AS yang kurang baik hasilnya.

Jumlah tenaga kerja baru di sektor swasta AS yang dilaporkan oleh ADP National Employment menunjukkan pada April hanya bertambah 128.000 tenaga kerja.

Angka tersebut lebih rendah dari estimasi pasar untuk pertumbuhan 300.000 tenaga kerja dan periode sebelumnya 202.000 tenaga kerja.

Data ekonomi lain yang dapat membebani pergerakan dolar AS adalah jumlah pesanan barang-barang yang diproduksi oleh manufaktur AS yang meningkat lebih sedikit dari perkiraan pada April.

Departemen Perdagangan AS melaporkan jumlah pesanan pabrik hanya naik 0,3 persen pada April setelah melonjak 1,8 persen pada Maret. Angka tersebut juga lebih rendah dari ekspektasi untuk kenaikan pesanan sebesar 0,7 persen.

Pada Kamis (2/6) lalu, rupiah ditutup menguat 54 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.480 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.534 per dolar AS.

Baca juga: Wall Street berakhir naik tajam, dipimpin oleh saham Tesla dan Nvidia
Baca juga: Dolar AS goyah karena pelaku pasar tunggu data terbaru pekerjaan AS
Baca juga: Harga emas melonjak 22,7 dolar, terangkat oleh melemahnya "greenback"

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022