Jember (ANTARA News) - Ratusan rumah warga di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tergenang banjir hingga ketinggian 1,8 meter, Jumat malam.

"Hujan deras yang mengguyur Desa Wonoasri sejak sore hingga malam ini menyebabkan ratusan rumah terendam banjir akibat luapan Sungai Curahnongko di sekitar desa setempat," kata Kepala Desa Wonoasri, Budi Santoso saat dihubungi ANTARA.

Menurut dia, banjir tersebut merendam sebanyak 645 rumah warga dua dusun di Desa Wonoasri yakni Dusun Kraton dan Curahlele dengan ketinggian air bervariasi dari 1 meter hingga 1,8 meter.

"Sebagian warga mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang rumahnya tidak terendam banjir, namun ada juga warga yang bertahan di rumah dan enggan mengungsi karena khawatir barang-barangnya hilang," tuturnya.

Menurut dia, banjir di Dusun Kraton dan Curahlele disebabkan air Sungai Curahnongko yang meluap dan jebolnya tanggul di sekitar perkebunan Blater milik PTPN XII, sehingga air langsung mengalir ke dua dusun yang lokasinya lebih rendah dibandingkan Sungai Curahnongko.

"Dua dusun itu sering mendapat banjir kiriman dari Desa Curahnongko. Sejak Desember 2011 hingga awal Januari 2012 tercatat banjir menerjang Desa Wonoasri sebanyak lima kali dengan penyebab yang sama," paparnya.

Hingga malam ini, kata dia, hujan deras masih mengguyur di kawasan Desa Wonoasri, sehingga diprediksi ketinggian banjir yang merendam ratusan rumah warga semakin tinggi.

"Seluruh perangkat desa tetap bersiaga untuk memantau bencana banjir dan kami mengimbau warga untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.

Budi menuturkan, pihaknya mendirikan empat dapur umum di beberapa lokasi untuk menyuplai kebutuhan makan korban banjir di Dusun Kraton dan Curahlele karena sebagian besar korban banjir tidak bisa melakukan aktivitas memasak.

"Stok beras di posko bencana semakin menipis karena sebagian beras itu sudah dibagikan kepada korban banjir, sehingga kami akan meminta bantuan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk bantuan dapur umum," katanya menambahkan.

Ia berharap pemerintah segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menanggulangi luapan Sungai Curahnongko, agar dua dusun di Desa Wonoasri tidak menjadi daerah langganan banjir selama musim hujan.

(T.KR-MSW/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012