Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan produksi perikanan dan peningkatan efisiensi produksinya serta telah menetapkan dua komoditas perikanan unggulan sebagai andalan ekspor, yakni udang dan tuna.

"Kami akan terus berusaha memfasilitasi dan mendorong peningkatan ekspor udang dan tuna. Harga dua komoditas perikanan ini sangat bagus di pasar dunia," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.
    
Menurut Yugi, usaha untuk terus mendorong peningkatan ekspor udang dan tuna adalah bagian penting dari upaya serius Kadin untuk mencapai swasembada pangan yang kompetitif serta untuk meningkatkan daya saing produk-produk pangan Indonesia di pasar dunia.
 
Sebelumnya, Kadin menetapkan target produksi bidang perikanan tahun 2010 sebanyak 9,7 juta ton dan tahun 2011 sebanyak 10,3 juta ton; bidang perikanan tangkap tahun 2010 sebanyak 5,8 juta ton dan tahun 2011 sebesar 6,1 juta ton; perikanan budidaya tahun 2010 sebesar 3,9 juta ton dan tahun 2011 sebanyak 4,2 juta ton.

Khusus dari sisi konsumsi ikan, pada tahun 2010 ditargetkan sebanyak 6,6 juta ton dan 2011 sebesar 6,8 juta ton, sementara surplus produksi ikan selama tahun 2010 sebanyak 3,2 juta ton dan 2011 sebesar 3,5 juta ton.

"Kadin berharap pemerintah, dunia usaha, dan stakeholders lainnya dapat memenuhi target-target produksi nasional yang tengah digodok untuk masa yang akan datang," kata Yugi.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan yang sering  berkeliling daerah untuk mendorong peningkatan kewirausahaan di bidang perikanan dan kelautan itu juga menjelaskan rencana penyelenggaraan "Jakarta Food Security Summit 2012" pada bulan Februari mendatang.

Dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan "Jakarta Food Security Summit 2012" itu Kadin Indonesia pada tanggal 5 Januari 2012 mengadakan "roundtable discussion" mengenai kelautan dan perikanan di kantor pusat Kadin Indonesia di Jakarta.
          
"Roundtable kali ini digelar untuk mewujudkan dua misi pembangunan sektor pangan untuk ‘road map’ pangan Kadin 2014, yakni swasembada pangan berkelanjutan dan peningkatan daya saing komoditas pangan domestik, termasuk sektor kelautan dan perikanan," kata Yugi.
          
Sebelumnya, pada kesempatan terpisah Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo B. Sulisto mengajak para pengusaha Indonesia agar secara bersama-sama bersinergi dengan pemerintah untuk mewujudkan ekonomi Indonesia yang tangguh dan berkeadilan.
          
Dalam kaitan itu, menurut Suryo, Kadin Indonesia akan terus melakukan langkah-langkah penguatan kapasitas dan kapabilitas organisasi Kadin serta percepatan kebangkitan ekonomi daerah dengan mendorong realisasi pada pembangunan infrastruktur, peningkatan ekspor, dan  peningkatan penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri.
          
Langkah lainnya adalah penciptaan iklim usaha yang sehat, berkepastian hukum,   bersih, dan berwawasan lingkungan; peningkatan kualitas dan kuantitas SDM para pengusaha Indonesia; serta peningkatan dan optimalisasi hubungan internasional.
          
Mengutip seorang sosiolog, David McClelland, Suryo mengemukakan bahwa suatu negara bisa menjadi makmur bila ada pengusaha sedikitnya 2 persen dari jumlah penduduknya. "Maka, Kadin Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak mencanangkan program penciptaan empat  juta pengusaha baru selama masa kepengurusan lima tahun ke depan," ujarnya. (E004)

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2012