Jakarta (ANTARA) - PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menargetkan penghimpunan dana senilai Rp2,2 triliun dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022.

Direktur Utama BMTR Hary Tanoesoedibjo mengatakan target dana yang dihimpun dari PUB III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 sendiri mencapai Rp1,3 triliun.

"Dalam rangka PUB III tersebut, perseroan akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 dengan jumlah pokok obligasi sebanyak-banyaknya Rp700 miliar," ujar Hary lewat keterangan di Jakarta, Sabtu.

Untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022, target dana yang dihimpun Rp900 miliar dengan sisa imbalan ijarah sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.

Baca juga: Pemerintah serap dana Rp8 triliun dari lelang enam seri sukuk negara

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi tersebut setelah dikurangi biaya emisi obligasi akan digunakan seluruhnya untuk pembayaran sebagian (refinancing) Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum sukuk ijarah, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sebesar Rp213,05 miliar untuk pelunasan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A.

Sementara sisanya atau sebanyak-banyaknya Rp283,05 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari.

Adapun seri pertama Obligasi Berkelanjutan Tahap I yaitu Seri A memiliki tingkat bunga tetap mencapai 8 - 8,5 persen per tahun dengan jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi. Seri kedua, Seri B memiliki tingkat bunga 9,5 - 10 persen per tahun dengan jangka waktu tiga tahun. Seri ketiga yakni Seri C memiliki tingkat bunga 10,5  - 11 persen per tahun dengan jangka waktu lima tahun.

Baca juga: Harga emas jatuh 21,2 dolar, tertekan dolar dan yield obligasi AS

Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 1 Oktober 2022 dan pada 11 Juli 2023 untuk Obligasi Seri A, pada 1 Juli 2025 untuk Obligasi Seri B, dan pada 1 Juli 2027 untuk Obligasi Seri C.

Untuk sukuk ijarah sendiri diterbitkan tanpa warkat yang terbagi dalam tiga seri. Seri pertama yaitu Sukuk Ijarah Seri A yang memiliki jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi. Seri kedua yaitu Sukuk Ijarah Seri B dengan tenor tiga tahun, dan Sukuk Ijarah Seri C mempunyai jangka waktu lima tahun sejak tanggal emisi.

Pembayaran pertama cicilan imbalan ijarah ketiga seri tersebut jatuh pada 1 Oktober 2022 dan 11 Juli 2023 untuk Sukuk Ijarah Seri A, serta 1 April 2024 untuk Seri B dan Seri C.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi tersebut antara lain PT MNC Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, dan PT Shinhan Sekuritas Indonesia.

Baca juga: Dolar capai level tertinggi atas yen, ditopang mbal hasil obligasi AS

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022