Karawang (ANTARA News) - Keluarga Tarlem binti Unus, tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang meninggal dunia di Yordania terakhir berkomunikasi pada 13 November 2011.

Salah seorang saudara Tarlem, Mustofa, Senin, mengatakan, saat komunikasi terakhir itu Tarlem memberitahukan dirinya baru pulang umrah bersama majikannya.

"Setelah komunikasi itu, tidak ada komunikasi lagi dan tiba-tiba ada kabar dari Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) Subang kalau Tarlem meninggal dunia tanpa disebutkan penyebabnya," kata Mustofa.

Dikatakannya, kabar meninggal dunia Tarlem itu tidak disertai dengan alasan jelas. Karena itu, pihak keluarga menduga Tarlem dianiaya. Sebab saat berkomunikasi sebelum-sebelumnya, Tarlem tidak pernah mengeluh sakit.

Menurut dia, pihaknya keluarga akan melakukan penuntutan jika benar dugaan penganiayaan terhadap Tarlem sehingga pihak majikan dan perusahaan yang memberangkatkan bertanggungjawab atas kematian Tarlem.

Jenazah Tarlem yang datang dari Yordanian langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diotopsi guna mencari tahu penyebab pasti kematiannya.

Tarlem menjadi TKI di Yordania, sebagai pembantu rumah tangga sejak 13 April 2010 melalui PJTKI PT Delta Rona Adigun yang beralamat di Jakarta dan akan habis kontrak Maret 2012. Pihak keluarga mendapat kabar tentang meninggalnya korban pada 24 Desember 2011 dari Disnaker Subang.
(KR-MAK)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012