Manila (ANTARA) - Pemerintah Filipina mengevakuasi 200 lebih penduduk ke penampungan sementara setelah Gunung Bulusan di Provinsi Sorsogon memuntahkan abu dan awan panas, Minggu (5/6), yang menyebabkan sejumlah kota dan desa sekitar tertutup abu, kata pihak berwenang pada Senin (6/6).

Mark Timbal, Juru Bicara Dewan Manajemen dan Penanggulangan Risiko Bencana Nasional (National Disaster Risk Reduction and Management Council/NDRRMC), mengatakan evakuasi dilakukan untuk meyakinkan penduduk setempat agar meninggalkan area yang berada dalam zona bahaya di radius 4 kilometer.
 
   "Relokasi masih berlangsung. Semua penduduk harus meninggalkan zona bahaya," ujarnya kepada saluran televisi lokal.   Filipina rentan terhadap gempa dan aktivitas vulkanik karena negara itu berada di sepanjang "Cincin Api", sebuah wilayah tempat lempeng-lempeng tektonik raksasa bertabrakan, dan gunung-gunung berapi aktif yang berada di sepanjang tepi Samudra Pasifik.


Penjaga Pantai Filipina mengatakan telah membantu mengevakuasi 58 keluarga di Kota Juban setelah "erupsi freatik" pada Minggu.

Renato Solidum dari lembaga vulkanologi pemerintah mengatakan Gunung Bulusan terus mengeluarkan awan panas pada Senin. "Ini akan memanifestasikan aktivitas hidrotermal aktif di bawah gunung berapi," ungkapnya.

Dia mengatakan lembaga tersebut mencatat 29 gempa vulkanik selama 24 jam terakhir, seraya menambahkan bahwa gempa itu kemungkinan terkait dengan aktivitas hidrotermal yang sedang berlangsung.

Gunung Bulusan, sekitar 600 kilometer sebelah tenggara Manila dan salah satu gunung berapi paling aktif di Filipina, terakhir meletus pada Juni 2017.

Pada Januari 2018, lembaga tersebut mengamati beberapa "emisi lemah gumpalan awan putih" dari kawah gunung itu.
 
   Filipina rentan terhadap gempa dan aktivitas vulkanik karena negara itu berada di sepanjang "Cincin Api", sebuah wilayah tempat lempeng-lempeng tektonik raksasa bertabrakan dan gunung-gunung berapi aktif yang berada di sepanjang tepi Samudra Pasifik


Gunung Pinatubo di Pulau Luzon meletus pada Juni 1991 setelah tidak aktif selama 400 tahun. Erupsi itu dianggap sebagai erupsi vulkanik terbesar kedua pada abad ke-20, menewaskan ratusan orang.

Gunung Taal yang indah, terletak 66 kilometer sebelah selatan Manila, kembali aktif pada Januari 2020 setelah tertidur selama 43 tahun.

Erupsinya memengaruhi lebih dari 500.000 orang dan mengakibatkan kerugian jutaan dolar AS dalam kerusakan langsung pada infrastruktur dan pertanian di provinsi-provinsi sekitar yang terdampak.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022