Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir pekan menguat kembali (rebound) dipicu dari positifnya lelang obligasi Italia dan Spanyol.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Jumat sore bergerak menguat 75 poin ke posisi 9.075 per dolar AS dibanding sebelumnya 9.150 per dolar AS.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan, mata uang rupiah kembali menguat terhadap dolar AS setelah pelaku pasar menilai positif lelang obligasi Spanyol dan Italia.

"Lelang obligasi Italia dan Spanyol kemarin dinilai positif oleh pelaku pasar sehingga memberi sentimen terhadap mata uang euro dan berimbas ke mata uang Asia termasuk rupiah," ujar dia.

Ia menambahkan, pekan ini nilai tukar rupiah terkena aksi jual dikarenakan pelaku pasar antisipasi terhadap hasil lelang obligasi kedua negara itu.

"Namun, hasil lelang positif sehingga rupiah kembali menguat," kata dia.

Meski demikian, kata dia, kabar dari lembaga pemeringkat Fitch yang akan menurunkan peringkat Hongaria dan Belgia dapat menjadi sentimen negatif bagi pasar uang kedepan.

Pengamat dari Monex Investindo Futures Johanes Ginting menambahkan, mata uang euro kembali menguat setelah Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi mengatakan, melihat tanda-tanda stabilisasi ekonomi di kawsan Eropa.

"Kesuksesan Spanyol dan Italia menjual obligasinya memberikan sentimen positif terhadap mata uang euro dan berimbas pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Jumat (13/1) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat ke posisi 9.180 per dolar AS dibanding sebelumnya 9.210.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012